Amerika Serikat (AS) memang tercatat sebagai negara dengan tingkat perekonomian paling tinggi di dunia. Sayangnya, meski memegang prestasi tersebut, AS dinilai masih belum menjadi negara paling makmur.
Seperti mengutip laporan resmi lembaga independen Legatum Institute, Rabu (30/10/2013), dari penelitian tahunan yang diadakannya, AS tak berhasil menembus peringkat 10 besar sebagai negara paling makmur di dunia.
Laporan bertajuk `The Legatum Prosperity Index 2013` menunjukkan urutan negara-negara paling makmur di dunia yang dihimpun dari 142 negara berbeda.
Bahkan dalam laporan yang dirilis di London tersebut, peringkat ekonomi AS hanya mampu berada di posisi ke-24.
Penurunan peringkat tersebut disebabkan karena merosotnya sejumlah variabel seperti simpanan pendapatan, volume ekspor berteknologi tinggi, rendahnya akses makanan dan transportasi, rapuhnya kepercayaan diri lembaga-lembaga keuangan. Selain itu, tingkat kepuasan masyarakat AS pun tercatat mengalami penurunan.
Diberitakan Global Post, dalam laporan tersebut, penilaian ekonomi diukur dari kebijakan makro ekonomi, kepuasan pada tingkat ekonomi, fondasi pertumbuhan, dan efisiensi sektor finansial.
Laporan tersebut menuntut AS meingkatkan pendapatan per kapita dan serta pendapatan yang cukup disesuaikan dengan kebutuhan masyarakatnya.
Meski begitu, tingkat kemakmuran AS dinilai akan melonjak naik ke depannya. Krisis global yang terjadi pada 2008 menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi dan rendahnya daya saing ekspor AS. Hal ini diprediksi menjadi salah satu penyebab penurunan tingkat kemakmuran masyarakat AS.
Sekadar informasi, pada 2011 AS menempati urutan ke-10 sebagai negara paling makmur di dunia tapi turun dua peringkat pada 2012. Tahun ini, meski belum dinilai sebagai negara paling makmur di dunia, AS berhasil naik satu peringkat ke posisi-11. (Sis/Nur)
Seperti mengutip laporan resmi lembaga independen Legatum Institute, Rabu (30/10/2013), dari penelitian tahunan yang diadakannya, AS tak berhasil menembus peringkat 10 besar sebagai negara paling makmur di dunia.
Laporan bertajuk `The Legatum Prosperity Index 2013` menunjukkan urutan negara-negara paling makmur di dunia yang dihimpun dari 142 negara berbeda.
Bahkan dalam laporan yang dirilis di London tersebut, peringkat ekonomi AS hanya mampu berada di posisi ke-24.
Penurunan peringkat tersebut disebabkan karena merosotnya sejumlah variabel seperti simpanan pendapatan, volume ekspor berteknologi tinggi, rendahnya akses makanan dan transportasi, rapuhnya kepercayaan diri lembaga-lembaga keuangan. Selain itu, tingkat kepuasan masyarakat AS pun tercatat mengalami penurunan.
Diberitakan Global Post, dalam laporan tersebut, penilaian ekonomi diukur dari kebijakan makro ekonomi, kepuasan pada tingkat ekonomi, fondasi pertumbuhan, dan efisiensi sektor finansial.
Laporan tersebut menuntut AS meingkatkan pendapatan per kapita dan serta pendapatan yang cukup disesuaikan dengan kebutuhan masyarakatnya.
Meski begitu, tingkat kemakmuran AS dinilai akan melonjak naik ke depannya. Krisis global yang terjadi pada 2008 menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi dan rendahnya daya saing ekspor AS. Hal ini diprediksi menjadi salah satu penyebab penurunan tingkat kemakmuran masyarakat AS.
Sekadar informasi, pada 2011 AS menempati urutan ke-10 sebagai negara paling makmur di dunia tapi turun dua peringkat pada 2012. Tahun ini, meski belum dinilai sebagai negara paling makmur di dunia, AS berhasil naik satu peringkat ke posisi-11. (Sis/Nur)