Bank DKI tahun depan akan mendapatkan kucuran dana dari Pemerintah Kota (Pemkot) DKI Jakarta sebesar Rp 550 miliar.
Penambahan dana ini berdasarkan keputusan Pemkot DKI pada awal tahun 2013 yang memberikan tambahan modal senilai sebesar Rp 1,35 triliun dalam anggaran daerahnya.
"Awal tahun ini kan kita sudah mendapatkan Rp 450 miliar, November besok kita dapat tambahan lagi Rp 350, berarti kan masih ada sisa Rp 550 miliar itu nanti akan dimasukkan penambahan anggaran modal tahun 2014," ungkap Direktur Keuangan Bank DKI Beni Santoso saat ditemui di Hotel Indonesia, Rabu (30/10/2013).
Penambahan modal itu nantinya akan digunakan Bank DKI untuk memperkuat jaringan perbankan yang rencananya akan terus dipakai ekspansi ke luar Jakarta.
"Selain untuk ekspansi juga untuk memperbaiki IT, memperbaiki struktur fundingnya kita, ekspansi kredit yang penting," tegas dia.
Sementara itu Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono mengungkapkan dengan penambahan modal ini maka dipastikan tahun ini Bank DKI tidak akan melakukan penawaran saham perdana (IPO).
"IPO kita rencana masih ada, tapi kita melihat perkembangan pasar, waktunya belum tepat, saingan masih banyak. Selain itu pemilik modal dalam hal ini Pemkot DKI masih akan memperkuat permodalan sebelum melakukan IPO," tegas Eko.
Tahun ini Bank DKI menargetkan mampu membuka 40 kantor cabang. Pada bulan Oktober kemarin, Bank DKI baru saja meresmikan kantor baru di Makasar. Kemudian untuk bulan depan akan dibuka kembali kantor cabang di di Pekan Baru dan Palembang. "Nanti rencananya akan diresmikan Pak Jokowi langsung untuk yang di Pekanbaru dan Palembang," kata Eko.
Selain pembukaan kantor cabang, Bank DKI juga mulai mengembangkan bisnisnya ke usaha mikro dengan membuka Gerai Usaha Mikro di beberapa cabangnya.
"Kita sudah mulai membuka gerai usaha mikro, kita di Blok G Tanah Abang juga sudah punya, mulai bulan Juni lalu. Kurang lebih kita target 40 gerai usaha mikro tahun ini," tutupnya. (Yas/Nur)
Penambahan dana ini berdasarkan keputusan Pemkot DKI pada awal tahun 2013 yang memberikan tambahan modal senilai sebesar Rp 1,35 triliun dalam anggaran daerahnya.
"Awal tahun ini kan kita sudah mendapatkan Rp 450 miliar, November besok kita dapat tambahan lagi Rp 350, berarti kan masih ada sisa Rp 550 miliar itu nanti akan dimasukkan penambahan anggaran modal tahun 2014," ungkap Direktur Keuangan Bank DKI Beni Santoso saat ditemui di Hotel Indonesia, Rabu (30/10/2013).
Penambahan modal itu nantinya akan digunakan Bank DKI untuk memperkuat jaringan perbankan yang rencananya akan terus dipakai ekspansi ke luar Jakarta.
"Selain untuk ekspansi juga untuk memperbaiki IT, memperbaiki struktur fundingnya kita, ekspansi kredit yang penting," tegas dia.
Sementara itu Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono mengungkapkan dengan penambahan modal ini maka dipastikan tahun ini Bank DKI tidak akan melakukan penawaran saham perdana (IPO).
"IPO kita rencana masih ada, tapi kita melihat perkembangan pasar, waktunya belum tepat, saingan masih banyak. Selain itu pemilik modal dalam hal ini Pemkot DKI masih akan memperkuat permodalan sebelum melakukan IPO," tegas Eko.
Tahun ini Bank DKI menargetkan mampu membuka 40 kantor cabang. Pada bulan Oktober kemarin, Bank DKI baru saja meresmikan kantor baru di Makasar. Kemudian untuk bulan depan akan dibuka kembali kantor cabang di di Pekan Baru dan Palembang. "Nanti rencananya akan diresmikan Pak Jokowi langsung untuk yang di Pekanbaru dan Palembang," kata Eko.
Selain pembukaan kantor cabang, Bank DKI juga mulai mengembangkan bisnisnya ke usaha mikro dengan membuka Gerai Usaha Mikro di beberapa cabangnya.
"Kita sudah mulai membuka gerai usaha mikro, kita di Blok G Tanah Abang juga sudah punya, mulai bulan Juni lalu. Kurang lebih kita target 40 gerai usaha mikro tahun ini," tutupnya. (Yas/Nur)