Sukses

Hati-hati! Jangan Belanja di Toko yang Kasih Diskon Gede

Jika Anda melihat tanda diskon 70% di luar toko, jauhi tempat itu dan jangan berbelanja di sana. Kenapa?

Di tengah kondisi ekonomi yang serba tidak pasti ini, para penjual barang semakin royal dalam memberikan potongan harga (diskon) pada para pembeli. Para calon pembeli sebainya lebih teliti sebelum langsung berbelanja ke toko yang memberikan diskon tinggi.

"Jika Anda melihat tanda diskon 70% di luar toko, jauhi tempat itu dan jangan berbelanja di sana," ujar penulis buku `Bargain Fever: How to Shop in A Discounted World`, Mark Ellwood seperti dikutip dari Business Insider, Rabu (30/10/2013).

Menurut Ellwood, potongan harga dalam jumlah besar menunjukan pengelolaan perusahaan yang buruk. Kemungkinan lain, toko tersebut memasang harga yang lebih tinggi dari jumlah aslinya dan berpura-pura seolah telah memberikan diskon. Faktanya, tanda diskon yang banyak dipasang di toko hanya untuk menarik konsumen semata.

"Hal itu merupakan tanda peringatan besar dan para konsumen sebaiknya tidak mempercayai toko-toko semacam itu," ujar Ellwood.

Menurut dia, potongan harga normal berkisar antara 30%-50%. Toko yang memberikan potongan harga sejumlah itu menunjukkan kondisi penjualan yang sehat.

Sementara itu, dia menilai sikap penduduk Amerika Serikat (AS) dalam menghadapi diskon telah banyak berubah dalam beberap tahun terakhir. Sepuluh tahun lalu, para konsumen akan berpikir diskon 70% merupakan jumlah potongan yang tidak wajar.

"Tapi sekarang masyarakat mulai mengharapkannya," tulis Ellwood dalam bukunya.

Pada 2006,  hanya satu dari tiga konsumen yang tertarik dengan diskon 70%. Namun enam tahun kemudian, 2 dari 3 orang akan langsung berbelanja di toko yang memasang tanda diskon dengan jumlah yang sama.

Jumlah penduduk AS yang membeli pakaian dengan potongan harga meningkat menjadi 23% dari 15% pada 2007.  Kenaikan angka tersebut dipicu semakin tajamnya jumlah potongan harga yang disediakan toko-toko saat ini. Padahal, belum tentu diskon yang diberikan toko bisa dipastikan kebenarannya. (Sis/Ndw)
Video Terkini