Sepanjang sembilan bulan pertama 2013, PT Bank Permata Tbk meraih laba bersih setelah pajak (unaudit) sebesar Rp 1,32 triliun atau meningkat 21% dibandingkan periode setahun sebelumnya sebesar Rp 1,093 triliun. Total pendapatan operasional perusahaan juga naik 14% menjadi sebesar Rp 5 triliun.Â
Kinerja perusahaan kuartal III-2013 didorong oleh pertumbuhan yang baik pada pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Pendapatan bunga bersih tumbuh 13% year on year (yoy) menjadi Rp 4,03 triliun ditopang oleh pertumbuhan kredit yang kuat.
Sementara pendapatan fee based income naik 20% menjadi Rp 972 miliar didorong kinerja yang kuat di sisi pendapatan provisi dan komisi serta pendapatan transaksi perdagangan.
"Saya senang dapat menyampaikan bahwa PermataBank dapat kembali menyampaikan kinerja keuangannya yang kuat di setiap lini dengan tetap berkomitmen pada strategi kami untuk mendorong pertumbuhan yang berkesinambungan," ujar Direktur Utama PermataBank David Fletcher dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/10/2013).
Bank Permata melaporkan, kredit termasuk pembiayaan syariah tumbuh 30% menjadi Rp 116,7 triliun. Kredit tumbuh di hampir seluruh segmen bisnis, termasuk pertumbuhan yang kuat dalam bisnis UKM, KPR dan pinjaman untuk segmen korporasi lokal dan pasar menengah.
Sementara itu, Bank Permata melaporkan berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) termasuk pendanaan syariah sebesar Rp 123,1 triliun atau naik 34%. Dana murah (CASA) dari bisnis konvensional Bank Pertama mencatat kenaikan 12% menjadi Rp 42,2 triliun sementara deposito berjangka Rp 69,4 triliun.
Bank yang masuk salah satu anak usaha Astra International ini justru mendapatkan pendanaan maksimal dari bisnis syariahnya yang mencatat kenaikan 80% menjadi Rp 11,5 triliun.
Rasio-rasio Bank Permata hingga kuartal III-2013 menunjukan Non Performing Loan (NPL) gross dan net masing-masing tercatat 1,1% dan 0,3% sementara rasio Kecukupan Modal (CAR) sebesar 14,4%.(Dis/Shd)
Kinerja perusahaan kuartal III-2013 didorong oleh pertumbuhan yang baik pada pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Pendapatan bunga bersih tumbuh 13% year on year (yoy) menjadi Rp 4,03 triliun ditopang oleh pertumbuhan kredit yang kuat.
Sementara pendapatan fee based income naik 20% menjadi Rp 972 miliar didorong kinerja yang kuat di sisi pendapatan provisi dan komisi serta pendapatan transaksi perdagangan.
"Saya senang dapat menyampaikan bahwa PermataBank dapat kembali menyampaikan kinerja keuangannya yang kuat di setiap lini dengan tetap berkomitmen pada strategi kami untuk mendorong pertumbuhan yang berkesinambungan," ujar Direktur Utama PermataBank David Fletcher dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/10/2013).
Bank Permata melaporkan, kredit termasuk pembiayaan syariah tumbuh 30% menjadi Rp 116,7 triliun. Kredit tumbuh di hampir seluruh segmen bisnis, termasuk pertumbuhan yang kuat dalam bisnis UKM, KPR dan pinjaman untuk segmen korporasi lokal dan pasar menengah.
Sementara itu, Bank Permata melaporkan berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) termasuk pendanaan syariah sebesar Rp 123,1 triliun atau naik 34%. Dana murah (CASA) dari bisnis konvensional Bank Pertama mencatat kenaikan 12% menjadi Rp 42,2 triliun sementara deposito berjangka Rp 69,4 triliun.
Bank yang masuk salah satu anak usaha Astra International ini justru mendapatkan pendanaan maksimal dari bisnis syariahnya yang mencatat kenaikan 80% menjadi Rp 11,5 triliun.
Rasio-rasio Bank Permata hingga kuartal III-2013 menunjukan Non Performing Loan (NPL) gross dan net masing-masing tercatat 1,1% dan 0,3% sementara rasio Kecukupan Modal (CAR) sebesar 14,4%.(Dis/Shd)