Sukses

Wah, Angkutan Umum Nanti Wajib Pakai GPS

Kemenhub) berencana mewajibkan angkutan umum massal di kota-kota besar di Indonesia menggunakan perangkat global positioning system (GPS).

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana mewajibkan angkutan umum massal di kota-kota besar di Indonesia menggunakan perangkat global positioning system (GPS).

Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono mengatakan, saat ini banyak perusahaan swasta pengelola angkutan umum di Jakarta sudah menggunakan perangkat GPS pada kendaraannya.

Penggunaan GPS dinilai bisa menciptakan efisiensi dan memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat.

"Sebetulnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) juga sudah meminta jika angkutan umum yang ada di DKI Jakarta menggunakan GPS, agar lebih memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat," ujar Bambang ketika ditemui di Hotel Millenium, Jakarta, Kamis (31/10/2013).

Menurut Bambang, saat ini sekolah-sekolah eksklusif yang ada di Jakarta juga sudah menggunakan perangkat GPS.

Mobil pengantar di sekolah eksklusif menggunakan perangkat GPS, agar bisa memantau kecepatan, supir yang bermain-main, dan bisa melihat keberadaan mobil yang dikendarai.

Bambang menjelaskan, perusahaan Taksi Bluebird juga sudah menggunakan perangkat GPS. Sistem ini selain untuk efisiensi, juga guna mengetahui keberadaan kendaraannya.

"Jika memasang GPS untuk 10 ribu taksi, maka bisa melihat paling dominan naik di mana, dan keberadaan kemacetan yang paling banyak di mana. Jika ini dilakukan sangat baik, maka akan kami coba dorong penggunaan GPS di angkutan umum yang ada di kota-kota besar," tegas dia.

Selain itu, ia mengungkapkan, untuk pengusaha angkutan umum yang sudah menggunakan GPS, diminta memantau secara langsung tentang tingkat kepatuhan lalu lintas disaat berlalu lalang diperlintasan kota.

"Mereka (pengusaha) bisa tahu apakah angkutan umum yang dimilikinya ngebut-ngebut dijalanan dan apakah sudah mematuhi lalu lintas perkotaan. Ujung-ujungnya memberikan pelayanan untuk pelanggan, kredibilitas dan citra perusahaan para angkutan umum," tutup Bambang.

Menurut Bambang, penggunaan IT di angkutan umum perlu didorong lebih tinggi, sehingga layanan angkutan umum bisa lebih baik.

Jika kota tidak menggunakan perangkat IT yang bagus di angkutan umum, maka kota itu akan ditinggalkan karena tidak memajukan angkutan umum. (Dis/Nur)