Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) didatangi 10 pilot maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Merpati (APM).
Pilot-pilot yang mayoritas sebagai pilot senior di maskapai menerbangan plat merah ini menyambangi kantor BUMN demi bertemu dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Mereka ingin menyampaikan keluhan terkait pembayaran gaji yang selama ini dicicil.
"Tadi kami turun sama pak Dahlan di depan (lobby kementerian) ditunggu pak Endang dia pilot senior. Dia tergabung dalam APM, ingin tahu kondisi Merpati dan mereka mau melapor. Ada sebagian mereka nggak terbang karena masalah gaji," ungkap kepala Humas Kementrian BUMN Faisal Halimi kepada wartawan di Gedung Kementrian BUMN, Jumat (1/11/2013).
Faisal menambahkan dalam pertemuannya dengan para pilot tersebut, Dahlan menyampaikan pesan agar mengeluhkan masalah ini langsung kepada menajemen perusahaan.
"Pak Dahlan bilang itu dibicarakan ke manajemen. Waktu saya angkat manajemen, dia (dirut) bilang mampu untuk selesaikan. Kata Pak Dahlan saya hormati upaya dan profesi Anda datang kesini. Dari pemegang saham itu hanya restrukturisasi utang," tutur Faisal.
Puluhan pilot datang ke kantor Dahlan pada pukul 09.00 WIB. Usai bertemu dengan orang nomor 1 di Kementerian BUMN itu, para pilot memasuki ruang wartawan yang berada di sebelah lobi untuk melakukan diskusi hingga pukul 12.00 WIB.
Tidak hanya itu para pilot dikabarkan menginginkan Kementerian BUMN kembali menyuntik modal ke Merpati demi kelangsungan bisnis Merpatai. Namun hal itu langsung ditolak Dahlan.
Salah satu pilot yang enggan disebutkan namanya mengaku datang demi memberikan klarifikasi terkait isu bahwa adanya pemogokan penerbangan akibat permasalahan gaji.
"Kita sebetulnya nggak mogok. Dari safe flight Merpati bilang nggak boleh terbang karena hazard. Hazard ini bermacam-macam. Anda sakit perut saja dinyatakan hazard sehingga mengganggu keselamatan penerbangan," ujar pilot itu. (Yas/Nur)
Pilot-pilot yang mayoritas sebagai pilot senior di maskapai menerbangan plat merah ini menyambangi kantor BUMN demi bertemu dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Mereka ingin menyampaikan keluhan terkait pembayaran gaji yang selama ini dicicil.
"Tadi kami turun sama pak Dahlan di depan (lobby kementerian) ditunggu pak Endang dia pilot senior. Dia tergabung dalam APM, ingin tahu kondisi Merpati dan mereka mau melapor. Ada sebagian mereka nggak terbang karena masalah gaji," ungkap kepala Humas Kementrian BUMN Faisal Halimi kepada wartawan di Gedung Kementrian BUMN, Jumat (1/11/2013).
Faisal menambahkan dalam pertemuannya dengan para pilot tersebut, Dahlan menyampaikan pesan agar mengeluhkan masalah ini langsung kepada menajemen perusahaan.
"Pak Dahlan bilang itu dibicarakan ke manajemen. Waktu saya angkat manajemen, dia (dirut) bilang mampu untuk selesaikan. Kata Pak Dahlan saya hormati upaya dan profesi Anda datang kesini. Dari pemegang saham itu hanya restrukturisasi utang," tutur Faisal.
Puluhan pilot datang ke kantor Dahlan pada pukul 09.00 WIB. Usai bertemu dengan orang nomor 1 di Kementerian BUMN itu, para pilot memasuki ruang wartawan yang berada di sebelah lobi untuk melakukan diskusi hingga pukul 12.00 WIB.
Tidak hanya itu para pilot dikabarkan menginginkan Kementerian BUMN kembali menyuntik modal ke Merpati demi kelangsungan bisnis Merpatai. Namun hal itu langsung ditolak Dahlan.
Salah satu pilot yang enggan disebutkan namanya mengaku datang demi memberikan klarifikasi terkait isu bahwa adanya pemogokan penerbangan akibat permasalahan gaji.
"Kita sebetulnya nggak mogok. Dari safe flight Merpati bilang nggak boleh terbang karena hazard. Hazard ini bermacam-macam. Anda sakit perut saja dinyatakan hazard sehingga mengganggu keselamatan penerbangan," ujar pilot itu. (Yas/Nur)