Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berjalan dalam tren melambat. Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa memperkirakan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2013 hanya akan bertumbuh 5,77% atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya di level 5,81%.
Perkiraan tersebut disampaikan seiring rilis pertumbuhan ekonomi yang akan disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS), pada hari ini, Rabu (6/11/2013).
Sebelumnya, BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2013 mencapai 5,81% atau secara kumulatif semester I mencapai 5,92%.
Kontribusi terbesar pertumbuhan ekonomi berasal dari konsumsi rumah tangga yang mengalami peningkatan signifikan sebesar 5,12%.
Bank Indonesia (BI) sebelumnya meramalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III tahun ini bakal mencapai 5,6%.
"Saya memprediksikan pertumbuhan ekonomi sekitar 5,77% atau kalau dibulatkan 5,8% di kuartal III. Memang masih terjadi perlambatan laju ekonomi Indonesia," ungkap Purbaya di Jakarta, seperti ditulis Rabu (6/11/2013).
Meski masih melambat, Purbaya optimistis, ekonomi Indonesia akan kembali bertumbuh pada kuartal IV-2013 ke level 6%. Secara akumulatif, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini diperkirakan mencapai 5,9%.
"Faktor penopang pertumbuhan ekonomi masih disumbang konsumsi rumah tangga karena peningkatan daya beli masyarakat," katanya.
Purbaya menegaskan, pemerintah kini sudah tidak bisa berharap banyak dari kinerja ekspor yang masih lesu. Sedangkan dari sisi investasi diperkirakan masih bertumbuh meski tak sekuat yang diharapkan.
"Saya juga melihat penyerapan anggaran (belanja) pemerintah belum menunjukkan kemajuan signfikan, sehingga kontribusinya amat minimal terhadap pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah mematok target pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai akhir tahun ini pada kisaran 5,5%-5,9%. (Fik/Shd)
Perkiraan tersebut disampaikan seiring rilis pertumbuhan ekonomi yang akan disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS), pada hari ini, Rabu (6/11/2013).
Sebelumnya, BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2013 mencapai 5,81% atau secara kumulatif semester I mencapai 5,92%.
Kontribusi terbesar pertumbuhan ekonomi berasal dari konsumsi rumah tangga yang mengalami peningkatan signifikan sebesar 5,12%.
Bank Indonesia (BI) sebelumnya meramalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III tahun ini bakal mencapai 5,6%.
"Saya memprediksikan pertumbuhan ekonomi sekitar 5,77% atau kalau dibulatkan 5,8% di kuartal III. Memang masih terjadi perlambatan laju ekonomi Indonesia," ungkap Purbaya di Jakarta, seperti ditulis Rabu (6/11/2013).
Meski masih melambat, Purbaya optimistis, ekonomi Indonesia akan kembali bertumbuh pada kuartal IV-2013 ke level 6%. Secara akumulatif, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini diperkirakan mencapai 5,9%.
"Faktor penopang pertumbuhan ekonomi masih disumbang konsumsi rumah tangga karena peningkatan daya beli masyarakat," katanya.
Purbaya menegaskan, pemerintah kini sudah tidak bisa berharap banyak dari kinerja ekspor yang masih lesu. Sedangkan dari sisi investasi diperkirakan masih bertumbuh meski tak sekuat yang diharapkan.
"Saya juga melihat penyerapan anggaran (belanja) pemerintah belum menunjukkan kemajuan signfikan, sehingga kontribusinya amat minimal terhadap pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah mematok target pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai akhir tahun ini pada kisaran 5,5%-5,9%. (Fik/Shd)