Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) mencapai titik terendah dalam 4 bulan pada perdagangan Rabu (6/11/2013) pagi ini.
Kondisi itu terjadi akibat tekanan dari perkiraan kenaikan pasokan, namun di sisi lain terjadi pelemahan permintaan seiring penutupan kilang di Pantai Teluk setidaknya sampai akhir pekan ini.
Harga minyak mentah AS telah jatuh dalam lima dari enam sesi perdagangan terakhir. Harga minyak mentah Brent jatuh ke level terendah dalam 4 bulan.
Melansir laman Reuters, harga minyak mentah Brent turun 90 sen menjadi $ 105,33 per barel, setelah mencapai titik terendahnya dalam empat bulan sebesar US$ 105,13.
Sementara harga minyak AS turun US$ 1,25 menjadi US$ 93,37 per barel , setelah mencatat level terendah dalam empat bulan sebesar US$ 93,07 per barel di awal sesi.
Harga kontrak minyak mentah AS telah kehilangan hampir US$ 19 sejak akhir Agustus ketika diperdagangkan di atas $ 112. Dengan ini, spread antara harga minyak Brent dan WTI melebar 35 sen menjadi US$ 11,96 per barel.
Kestabilan pasokan minyak mentah AS yang mulai pulih, membuat harga terus di bawah tekanan dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut jajak pendapat Reuters menjelang laporan dari kelompok industri American Petroleum Institute ( API ) dan Energy Information Administration ( EIA ), akan ada kenaikan pasokan mingguan baru sekitar 1,6 juta barel.
Berdasarkan perdagangan saham di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk patokan minyak berjangka AS naik lebih dari 2 juta barel. Ini terbesar sejak Desember 2012, dalam pekan yang berakhir 25 Oktober.
"Amerika Utara menciptakan avalanche minyak yang tampaknya tidak tempat sekarang. Sampai kilang mulai kembali meningkatkan pasokan dan membuat beberapa produk yang dapat dikirim keluar negeri, kami akan terus mencari bagian bawah (harga), " kata Gene McGillian, Analis Tradition Energy di Stamford, Illinois. (Nur)
Kondisi itu terjadi akibat tekanan dari perkiraan kenaikan pasokan, namun di sisi lain terjadi pelemahan permintaan seiring penutupan kilang di Pantai Teluk setidaknya sampai akhir pekan ini.
Harga minyak mentah AS telah jatuh dalam lima dari enam sesi perdagangan terakhir. Harga minyak mentah Brent jatuh ke level terendah dalam 4 bulan.
Melansir laman Reuters, harga minyak mentah Brent turun 90 sen menjadi $ 105,33 per barel, setelah mencapai titik terendahnya dalam empat bulan sebesar US$ 105,13.
Sementara harga minyak AS turun US$ 1,25 menjadi US$ 93,37 per barel , setelah mencatat level terendah dalam empat bulan sebesar US$ 93,07 per barel di awal sesi.
Harga kontrak minyak mentah AS telah kehilangan hampir US$ 19 sejak akhir Agustus ketika diperdagangkan di atas $ 112. Dengan ini, spread antara harga minyak Brent dan WTI melebar 35 sen menjadi US$ 11,96 per barel.
Kestabilan pasokan minyak mentah AS yang mulai pulih, membuat harga terus di bawah tekanan dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut jajak pendapat Reuters menjelang laporan dari kelompok industri American Petroleum Institute ( API ) dan Energy Information Administration ( EIA ), akan ada kenaikan pasokan mingguan baru sekitar 1,6 juta barel.
Berdasarkan perdagangan saham di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk patokan minyak berjangka AS naik lebih dari 2 juta barel. Ini terbesar sejak Desember 2012, dalam pekan yang berakhir 25 Oktober.
"Amerika Utara menciptakan avalanche minyak yang tampaknya tidak tempat sekarang. Sampai kilang mulai kembali meningkatkan pasokan dan membuat beberapa produk yang dapat dikirim keluar negeri, kami akan terus mencari bagian bawah (harga), " kata Gene McGillian, Analis Tradition Energy di Stamford, Illinois. (Nur)