Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang kuartal III-2013 meleset dari ramalan pemerintah dan ekonom yang memperkirakan berada di level 5,8%. Ekonomi Indonesia periode Juli-September tercatat tumbuh di level 5,62%.
Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengakui bila capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III ini mengalami pelemahan. Sehingga realisasinya meleset dari harapan pemerintah.
"Memang tendensinya melemah, terutama dari sisi investasi. Sebetulnya kami mengharapkan ekonomi bisa tumbuh 5,8% tapi malah 5,6% walaupun masih dalam perkiraan kami. Kondisinya pasti akan ada pelemahan," kata dia di kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (6/11/2013).
Bambang memperkirakan, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai dengan akhir tahun akan mendekati angka 5,8% mengingat pihaknya optimistis terjadi perbaikan ekonomi di kuartal IV-2013.
"Mungkin lebih dekat ke 5,8% karena perkiraan di kuartal IV ada perbaikan misalnya balik ke 5,8% sehingga akhir tahun pertumbuhan ekonomi bisa mencapai level 5,8%," jelas dia.
Faktor pendukungnya, tambah dia, adalah pertumbuhan konsumsi dan investasi yang tetap terjaga meski pertumbuhan ekonomi cenderung melambat. "Kalau soal penyerapan belanja pemerintah dengan penyerapan yang besar selalu terjadi musiman. Kalau secara siklus bakal terjadi di akhir tahun," ujar Bambang.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga kuartal III-2013 tumbuh 5,62%. Sementara dibandingkan kuartal sebelumnya, perekonomian Indonesia pada kuartal III-2013 mengalami perlambatan. Ekonomi Indonesia selama rentang April-Juni 2013 tercatat masih bertumbuh hingga 5,8%.
"Secara kumulatif dibandingkan periode yang sama setahun yang lalu mencapai 5,83%," tutur Kepala BPS Suryamin.
Dia menjelaskan PDB sepanjang periode Juli-September 2013 dipicu oleh pelemahan nilai tukar rupiah yang berdampak pada perdagangan luar negeri. PDB Indonesia juga dipengaruhi oleh tingkat suku bunga acuan BI rate yang naik dari 6% menjadi 7,25%. (Fik/Ndw)
Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengakui bila capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III ini mengalami pelemahan. Sehingga realisasinya meleset dari harapan pemerintah.
"Memang tendensinya melemah, terutama dari sisi investasi. Sebetulnya kami mengharapkan ekonomi bisa tumbuh 5,8% tapi malah 5,6% walaupun masih dalam perkiraan kami. Kondisinya pasti akan ada pelemahan," kata dia di kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (6/11/2013).
Bambang memperkirakan, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai dengan akhir tahun akan mendekati angka 5,8% mengingat pihaknya optimistis terjadi perbaikan ekonomi di kuartal IV-2013.
"Mungkin lebih dekat ke 5,8% karena perkiraan di kuartal IV ada perbaikan misalnya balik ke 5,8% sehingga akhir tahun pertumbuhan ekonomi bisa mencapai level 5,8%," jelas dia.
Faktor pendukungnya, tambah dia, adalah pertumbuhan konsumsi dan investasi yang tetap terjaga meski pertumbuhan ekonomi cenderung melambat. "Kalau soal penyerapan belanja pemerintah dengan penyerapan yang besar selalu terjadi musiman. Kalau secara siklus bakal terjadi di akhir tahun," ujar Bambang.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga kuartal III-2013 tumbuh 5,62%. Sementara dibandingkan kuartal sebelumnya, perekonomian Indonesia pada kuartal III-2013 mengalami perlambatan. Ekonomi Indonesia selama rentang April-Juni 2013 tercatat masih bertumbuh hingga 5,8%.
"Secara kumulatif dibandingkan periode yang sama setahun yang lalu mencapai 5,83%," tutur Kepala BPS Suryamin.
Dia menjelaskan PDB sepanjang periode Juli-September 2013 dipicu oleh pelemahan nilai tukar rupiah yang berdampak pada perdagangan luar negeri. PDB Indonesia juga dipengaruhi oleh tingkat suku bunga acuan BI rate yang naik dari 6% menjadi 7,25%. (Fik/Ndw)