Sukses

Kemendag Prediksi Inflasi 2013 di Level 8,5%

Kemendag mengaku laju inflasi jelang akhir tahun senantiasa tinggi seiring perayaan Natal dan Tahun Baru.

Terus berkurangnya laju inflasi di bulan-bulan terakhir 2013, memunculkan optimisme dari pemerintah. Kementerian Perdagangan (Kemendag) memperkirakan inflasi sampai akhir 2013 bakal berada di kisaran 8,25%.

Pada pengumuman awal bulan lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka inflasi pada Oktober 2013 berada di level 0,09%. Dengan capaian tersebut, laju inflasi year to date sudah menembus angka 8,23%.

"Ini sesuatu yang penting untuk diasampaikan bahwa inflasi year on year (YoY) itu 8,32%, year to date 7,66%. Ini memberikan indikasi sisa 2 bulan optimis inflasi 2013 bisa berharap hanya akan dikisaran 8,5%," ungkap Bayu di kantornya, Jakarta, Rabu (6/11/2013).

Meski optimistis, Bayu tak memungkiri kemungkinan adanya kenaikan inflasi yang terjadi setiap menjelang akhir tahun. Laju inflasi biasanya meningkat seiring tingkat konsumsi yang turut mengguat.

"Memang nanti biasanya Desember akan naik karena menjelang Natal dan tahun baru. Namun melihat ini, inflasi bulan Desember mungkin sekitar 8,5% itu sesuatu yang tidak istimewa tapi tidak jelek juga," jelasnya.

Penyumbang inflasi terbesar hingga saat ini masih berasal dari bahan makanan dengan andil sebesar 15%. Dikuti makanan jadi, minuman rokok dan tembakau sebesar 0,10%.

Bayu menambahkan, sektor komoditas pada bulan September sempat memberikan kejutan dengan menunjukan laju deflasi sebesar 0,62%.

Jika dilihat lebih dalam dari hal komoditi, cabai merah memberikan inflasi pada bulan Oktober yang tinggi, dibandingkan dengan komoditi lain secara umum normal.  Namun Disisi lain bawang merah harga turun -13%. Lalu jengkol turun harga di Oktober 19% dan tomat sayur. (Yas/Shd)