Sebagai negara kepulauan, Indonesia dinilai akan menjadi sasaran empuk pengembangan bisnis penerbangan. Thendra Equity Analyst BNI Securities, Thendra Crisnanda, memprediksi puluhan maskapai penerbangan luar negeri terutama dari negara tetangga bakal menyerbu Indonesia pada 2015.
"Lihat saja, alasan mengapa maskapai regional dan yang lain seperti Singapore Airlines dengan masuk ke Indonesia dengan menggandeng Mandala. Itu karena pertumbuhan industri penerbangan itu di Indonesia bukan di negara lain," ungkapnya saat berbincang dengan Liputan6.com yang ditulis Kamis (7/11/2013).
Negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia yang memiliki pasar terbatas, tentu saja tergiur dengan peluang tersebut. "Untuk Singapura saja, kita tahu mereka bersaing ketat sudah itu pasar mereka juga tidak begitu besar, sedangkan di Indonesia untuk penerbangan domestik masih sangat besar sekali," jelasnya.
Dengan adanya ASEAN Economic Comunity 2015, Indonesia diprediksi tidak akan mampu berbuat banyak. Mayoritas kebutuhan domestik masyarakat Indonesia yang belum terpenuhi nantinya justru akan menjadi peluang bagi pelaku industri luar negeri.
"Sebenarnya siapa yang nanti mendapatkan manfaat dari ASEAN Economic Comunity, itu bukan Indonesia, tapi negara negara yang ekonominya tidak lagi tinggi, mereka yang akan mendapatkan benefit. Indonesia tak perlu ekspansi ke luar di sini saja belum tergarap," tutupnya. (Yas/Ndw)
"Lihat saja, alasan mengapa maskapai regional dan yang lain seperti Singapore Airlines dengan masuk ke Indonesia dengan menggandeng Mandala. Itu karena pertumbuhan industri penerbangan itu di Indonesia bukan di negara lain," ungkapnya saat berbincang dengan Liputan6.com yang ditulis Kamis (7/11/2013).
Negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia yang memiliki pasar terbatas, tentu saja tergiur dengan peluang tersebut. "Untuk Singapura saja, kita tahu mereka bersaing ketat sudah itu pasar mereka juga tidak begitu besar, sedangkan di Indonesia untuk penerbangan domestik masih sangat besar sekali," jelasnya.
Dengan adanya ASEAN Economic Comunity 2015, Indonesia diprediksi tidak akan mampu berbuat banyak. Mayoritas kebutuhan domestik masyarakat Indonesia yang belum terpenuhi nantinya justru akan menjadi peluang bagi pelaku industri luar negeri.
"Sebenarnya siapa yang nanti mendapatkan manfaat dari ASEAN Economic Comunity, itu bukan Indonesia, tapi negara negara yang ekonominya tidak lagi tinggi, mereka yang akan mendapatkan benefit. Indonesia tak perlu ekspansi ke luar di sini saja belum tergarap," tutupnya. (Yas/Ndw)