Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan nampaknya tidak sembarangan dalam memilih pimpinan perusahaan pelat merah. Agus Suherman yang terpilih menjadi Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia (Perindo) pada Februari 2013, kini mampu menyulap Perindo dari yang sebelumnya sakit menjadi menjanjikan.
"Dulu waktu saya masuk itu usahanya dulu juga sudah ada, walaupun kecil tapi sudah ada laba Rp 2,9 miliar untuk keuangan tahun 2012. Namun, hingga Oktober ini laba sudah Rp 10,8 miliar, naik lebih dari 300%," ungkapnya saat berbincang dengan wartawan di Kantornya di Muara Baru, Jakarta Utara, Kamis (7/11/2013).
Agus mengungkapkan sebenarnya tidak ada tips khusus menjadikan perusahannya dari yang dulu dikenal BUMN sakit, kini menjadi perusahaan yang patut untuk dibanggakan.
"Pertama yang saya lakukan masuk adalah penataan dan optimalisasi aset," jelasnya.
Penataan dan optimalisasi aset dilakukannya memangkas tempat-tempat produksi yang tidak menghasilkan untung, termasuk penutupan pabrik es yang diakuinya telah merugi mencapai Rp 2 miliar.
Langkah selanjutnya yaitu dengan menerapkan prinsip Good Corporate Govermance (GCG) dalam menejemen perusahaannya yang sebelumnya belum pernah diterapkan.
"Kemudian mengedepankan pada teman-teman karyawan untuk menjalankan prinsip-prinsip GCG," tegas Agus.
Perum Perindo yang bergerak dalam pengelolaan pelabuhan perikanan ini kini memiliki luas lahan di Muara Baru, Jakarta Utara sekitar 76 hektare (Ha). Sementara yang di luar Jakarta ada 30 Ha di Belawan, di Sumatra Utara 30 Ha, Pekalongan 33 Ha, Pemangkat Kalimantan Barat 6 Ha, Brondong Jawa Timur 3,8 Ha, dan Prigi seluas 5,2 Ha. (Yas/Ndw)
"Dulu waktu saya masuk itu usahanya dulu juga sudah ada, walaupun kecil tapi sudah ada laba Rp 2,9 miliar untuk keuangan tahun 2012. Namun, hingga Oktober ini laba sudah Rp 10,8 miliar, naik lebih dari 300%," ungkapnya saat berbincang dengan wartawan di Kantornya di Muara Baru, Jakarta Utara, Kamis (7/11/2013).
Agus mengungkapkan sebenarnya tidak ada tips khusus menjadikan perusahannya dari yang dulu dikenal BUMN sakit, kini menjadi perusahaan yang patut untuk dibanggakan.
"Pertama yang saya lakukan masuk adalah penataan dan optimalisasi aset," jelasnya.
Penataan dan optimalisasi aset dilakukannya memangkas tempat-tempat produksi yang tidak menghasilkan untung, termasuk penutupan pabrik es yang diakuinya telah merugi mencapai Rp 2 miliar.
Langkah selanjutnya yaitu dengan menerapkan prinsip Good Corporate Govermance (GCG) dalam menejemen perusahaannya yang sebelumnya belum pernah diterapkan.
"Kemudian mengedepankan pada teman-teman karyawan untuk menjalankan prinsip-prinsip GCG," tegas Agus.
Perum Perindo yang bergerak dalam pengelolaan pelabuhan perikanan ini kini memiliki luas lahan di Muara Baru, Jakarta Utara sekitar 76 hektare (Ha). Sementara yang di luar Jakarta ada 30 Ha di Belawan, di Sumatra Utara 30 Ha, Pekalongan 33 Ha, Pemangkat Kalimantan Barat 6 Ha, Brondong Jawa Timur 3,8 Ha, dan Prigi seluas 5,2 Ha. (Yas/Ndw)