Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memberikan waktu dua pekan kepada PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan PT Pertammina (Persero) untuk menyelesaikan perselisihannya. Kedua perusahaan diketahui tengah bersengketa terkait rencana pembangunan pipa gas PGN yang dinilai akan bersinggungan dengan pipa milik PT Pertagas (Cross Section).
"Saya beri waktu sampai 1 minggu hingga 2 minggu perusahaan menyelesaikannya secara B to B. Kalau nggak bisa minggu depan kita panggil direkturnya dan harus didampingi tim teknis di lapangan minimal 3 orang," ujar Dahlan di Batavia Caffe, Jakarta, Kamis (7/11/2013
Dahlan mengaku sengaja menyertakan tiga orang pekerja teknik di lapangan karena persoalan pipa gas tersebut bersifat sangat teknis dan hanya orang lapangan yang lebih paham akan hal itu.
Tak hanya disitu saja. Dahlan juga mengaku sudah menyiapkan langkah cadangan apabila pemanggilan direksi dari kedua perusahaan itu tak menuai hasil yang jelas.
"Kalau itu nggak bisa selesai juga, saya ternyata nggak bisa mengambil kesimpulan karena sama kuatnya, ada langkah cadangan yang saya siapkan, saya minta pipa gas itu menjadi anak perusahaan milik Pertamina dan PGN," kata Dahlan.
Tak mau nama perusahaan menjadi jelek hanya karena persoalan pipa gas, Dahlan mengaku akan memberikan hadiah bagi Pertamina dan PGN apabila kedua perusahaan mampu menyelesaikannya secara internal persoalan cross section yang terjadi di 11 titik di Jawa Timur dan Jawa Barat ini.
"Kalau sudah selesai, mereka sendiri yang menyelesaikan, saya beri hadiah," tukasnya. (Yas/Shd)
"Saya beri waktu sampai 1 minggu hingga 2 minggu perusahaan menyelesaikannya secara B to B. Kalau nggak bisa minggu depan kita panggil direkturnya dan harus didampingi tim teknis di lapangan minimal 3 orang," ujar Dahlan di Batavia Caffe, Jakarta, Kamis (7/11/2013
Dahlan mengaku sengaja menyertakan tiga orang pekerja teknik di lapangan karena persoalan pipa gas tersebut bersifat sangat teknis dan hanya orang lapangan yang lebih paham akan hal itu.
Tak hanya disitu saja. Dahlan juga mengaku sudah menyiapkan langkah cadangan apabila pemanggilan direksi dari kedua perusahaan itu tak menuai hasil yang jelas.
"Kalau itu nggak bisa selesai juga, saya ternyata nggak bisa mengambil kesimpulan karena sama kuatnya, ada langkah cadangan yang saya siapkan, saya minta pipa gas itu menjadi anak perusahaan milik Pertamina dan PGN," kata Dahlan.
Tak mau nama perusahaan menjadi jelek hanya karena persoalan pipa gas, Dahlan mengaku akan memberikan hadiah bagi Pertamina dan PGN apabila kedua perusahaan mampu menyelesaikannya secara internal persoalan cross section yang terjadi di 11 titik di Jawa Timur dan Jawa Barat ini.
"Kalau sudah selesai, mereka sendiri yang menyelesaikan, saya beri hadiah," tukasnya. (Yas/Shd)