Sukses

[VIDEO] Cicipi Gurihnya Bisnis Makanan ala Jepang di Takumi

Takumi memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh restoran Jepang lainnya, yaitu teknik memasak yang disebut Robata.

Di kota besar seperti Jakarta, berbagai macam restoran yang menawarkan berbagai sajian menu dengan kekhasan asal daerah atau satu negara kian menjamur.

Pengusaha pun berlomba-lomba menawarkan sesuatu yang lebih pada usaha yang mereka geluti. Salah satunya, restoran Jepang bernama Takumi Robata & Sushi di bilangan Jakarta Selatan.

Awal mula usaha

Adalah seorang warga negara Malaysia bernama Benjamin Lee yang ingin ikut mencicipi berbisnis restoran Jepang di Indonesia. Dia pun membuka sebuah restoran dengan tema makanan Jepang pada 9 Februari 2013.

Restoran tersebut bernama Takumi Robata & Sushi. Nama Takumi sendiri memiliki arti. Dalam bahasa Jepang, Taku berarti khas, sedangkan Mi berarti laut. Jadi Takumi merupakan restoran yang menyajikan menu-menu spesial dari makanan laut.

Lee mengaku, alasan membuka restoran Jepang sendiri karena melihat tidak sedikit warga negara Indonesia agak tertarik dengan makanan Jepang.

Sejak awal dibuka, 80% pengunjungnya merupakan orang Indonesia sedangkan sisanya orang Jepang sendiri.

"Sebenarnya (restoran ini ditujukan) untuk semua penggemar masakan Jepang, tetapi lebih ke orang Indonesia. Jadi targetnya, pertama, orang Indonesia, kemudian juga orang Jepang, karena orang Jepang sendiri tidak bisa menemukan Robata di semua tempat. Kalau di Jepang juga tidak banyak Robata karena butuh tempat yang agak besar," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com.

Keunikan

Lalu apa yang membuat dia berani bersaing dengan restoran sejenis di Indonesia. Benjamin mengaku Takumi memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh restoran Jepang lainnya, yaitu teknik memasak yang disebut Robata. Robata merupakan teknik memasak ikan dengan cara dipanggang menggunakan arang yang diletakan di atas gundukan pasir laut.

"Takumi sendiri berbeda dengan restoran Jepang lain yang biasanya ada sushi, sashimi dan ramen. Kalau disini khususnya Robata. Di Indonesia sendiri belum ada Robata yang otentik. Orang Indonesia juga banyak yang tertarik dengan Robata," lanjutnya.

Lee mengatakan keunggulan dari restoran miliknya ini yaitu pada Robata otentik dimana bahan yang digunakan masih segar dan tidak memakai banyak bumbu.

Arang yang digunakan pada teknik ini sendiri yaitu arang bakau yang mampu memberikan aroma lebih lezat, lebih panas dan tahan lama.

Selain makanan khas Robata, restoran ini juga menyediakan sushi dan sashimi dengan rasa yang otentik sehingga sangat mirip dengan masakan aslinya di Jepang.

Dengan harga mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 100 ribuan per porsi untuk menu ala carte, sedang kan untuk ikan dengan Robata mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 1 juta, tergantung ikan yang digunakan impor atau lokal. "Beda dengan restoran lain yang mungkin menggunakan local taste, di sini itu mirip masakan di Jepang," tuturnya.

Konsep restoran ini terbilang cukup unik dan modern dengan sentuhan ornamen kayu khas Jepang dengan sekitar 110 tempat duduk.

Hal ini, menurut Lee, karena Takumi merupakan restoran yang ditujukan bagi masyarakat menengah ke atas sehingga desain yang ditampilkan pun memberikan kesan nyaman dan luas dengan pemandangan lapangan golf.

Untuk bahan baku, seperti ikan masih banyak diimpor dari jepang, yaitu berasal dari pasar Sukuji yang merupakan pasar penjualan ikan segar terbesar di dunia.

Namun selain itu, Takumi sendiri juga memakai ikan lokal seperti ikan bawal, cumi, tuna dan lobster dengan kualitas yang bagus. "Kadang ada ikan impor yang tidak bisa masuk ke Indonesia, atau stoknya kurang. Tetapi kita kerjasama dengan beberapa suplier jadi lebih stabil," katanya.

Untuk menjaga agar menu yang ditawarkan di restoran ini tidak membosankan, maka setiap minggu atau bulan Takumi selalu menyediakan menu baru dengan banyak variasi.

Sedang untuk menjaga kualitas, bahan baku yang digunakan harus selalu segar dan diperiksa dengan baik. "Kalau kualitasnya tidak cukup baik, kita akan tolak, jadi kalau kita beli bahan baku bukan asal murah yang penting kualitas," jelas Lee.

Hal lainnya, restoran ini mendatangkan chef khusus dari Jepang, bernama Chef Takashi Takayama. Di tangan dia lah berbagai variasi makanan di restoran ini muncul.

Restoran Jepang yang berada di area Senayan National Golf ini memiliki 30 orang karyawan. Takashi sebagai eksekutif chef dibantu oleh 3 chef khusus yaitu khusus untuk sushi, robata, juga untuk masakan lain. Cukup menggiurkan, omset per bulan di restoran ini mampu mencapai Rp 1 miliar-Rp 2 miliar per bulan.

Satu-satunya di Indonesia

Untuk strategi marketingnya, Lee menyebutkan lebih banyak mengandalkan media sosial dan melakukan kerjasama dengan media untuk lebih memperkenalkan restorannya tersebut.

Selain di Jakarta, Takumi juga ada di Singapura dan Shanghai, China. Untuk di Jakarta, Lee sendiri belum berencana untuk membuka cabang lagi untuk menjaga eksklusifitas dari restoran ini.

Sedangkan ke depannya Lee berharapan bisnis ini berjalan baik dan, lebih banyak pengunjung yang datang tidak hanya untuk makan tetapi juga minum, karena disini juga menyediakan banyak pilihan sake.

"Jadi yang penting orang yang datang ke sini pulangnya happy," tandasnya. (Dny/Nur/*)