Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan perjuangannya selama ini murni dilakukan untuk memperjuangkan nasib buruh. Penegasan itu disampaikan seiring munculnya isu yang menyebutkan dirinya menjadi salah satu calon anggita legilatif untuk Pemilihan Umum 2014.
"Tidak benar itu saya mencalonkan jadi caleg untuk periode besok. Partai politik mana saja saya tidak mencalonkan, saya bukan anggota partai politik, bukan pengurus partai. Perjuangan ini hanya semata memperjuangkan nasib buruh," ujar Said ketika dihubungi liputan6.com, Selasa (12/11/2013).
Said menilai upaya memperjuangkan nasib buruh lebih penting karena bercita-cita meningkatkan kesejahteraan buruh dan rakyat. Jika kesejahteraan buruh meningkat, KSPI yakin daya beli dan konsumsi domestik juga mengalami peningkatan.
"Jangan bilang-bilang lagi saya menjadi caleg tahun depan, saya murni untuk rakyat. Coba lihat saja nanti disaat pemilihan caleg, pasti saya tidak menjadi caleg. Saya hanya ingin fokus memperjuangkan buruh," tegasnya.
Pemerintah, tegas Said, seharusnya memiliki cara pandang seperti pemerintah Brasil, Jepang dan China. Ketiga negara tersebut dinilai memberikan keperdulian yang besar pada nasib buruh sehingga upah yang diberikan sesuai keinginan para buruh.
Ketika upah buruh sudah layak, negara diyakini bakal memperoleh sejumlah imbas positif. Tidak hanya meningkatkan pertumbuhan investasi, laju investasi dalam negeri juga akan mendapatkan sentimen positif dari meningkatnya kesejahteraan buruh.
"Saya ingin upah buruh itu meningkat, bisa menjaga konsumsi domestik, meningkatkan investasi dalam negeri, tidak kalah penting meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Jadi upah buruh sangatlah bergantung kepada tingkat ekonomi nasional," tutup Said. (Dis/Shd)
"Tidak benar itu saya mencalonkan jadi caleg untuk periode besok. Partai politik mana saja saya tidak mencalonkan, saya bukan anggota partai politik, bukan pengurus partai. Perjuangan ini hanya semata memperjuangkan nasib buruh," ujar Said ketika dihubungi liputan6.com, Selasa (12/11/2013).
Said menilai upaya memperjuangkan nasib buruh lebih penting karena bercita-cita meningkatkan kesejahteraan buruh dan rakyat. Jika kesejahteraan buruh meningkat, KSPI yakin daya beli dan konsumsi domestik juga mengalami peningkatan.
"Jangan bilang-bilang lagi saya menjadi caleg tahun depan, saya murni untuk rakyat. Coba lihat saja nanti disaat pemilihan caleg, pasti saya tidak menjadi caleg. Saya hanya ingin fokus memperjuangkan buruh," tegasnya.
Pemerintah, tegas Said, seharusnya memiliki cara pandang seperti pemerintah Brasil, Jepang dan China. Ketiga negara tersebut dinilai memberikan keperdulian yang besar pada nasib buruh sehingga upah yang diberikan sesuai keinginan para buruh.
Ketika upah buruh sudah layak, negara diyakini bakal memperoleh sejumlah imbas positif. Tidak hanya meningkatkan pertumbuhan investasi, laju investasi dalam negeri juga akan mendapatkan sentimen positif dari meningkatnya kesejahteraan buruh.
"Saya ingin upah buruh itu meningkat, bisa menjaga konsumsi domestik, meningkatkan investasi dalam negeri, tidak kalah penting meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Jadi upah buruh sangatlah bergantung kepada tingkat ekonomi nasional," tutup Said. (Dis/Shd)