Sukses

Pengembang Perumahan: Idealnya BI Rate Bercokol di 6%-6,5%

Pengembang menilai idealnya BI rate bercokol di angka 6%-6,5%. Dengan besaran itu, maka suku bunga kredit perumahan masih bisa dijangkau.

Pengusaha perumahan meminta Bank Indonesia (BI) memikirkan kembali jika ingin menaikkan suku bunga acuannya (BI rate) menjadi lebih tinggi. Saat ini, BI rate telah naik menjadi 7,5%.

Pengembang menilai idealnya BI rate bercokol di angka 6%-6,5%. Dengan besaran itu, maka suku bunga kredit perumahan masih mampu dijangkau masyarakat.

Bisanya jika BI rate berada di kisaran itu maka bunga kredit bertengger di 11% sampai 12% untuk perumahan komersial.

"Dengan suku bunga rumah ini masih bisalah terjangkau masyarakat," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Edi Ganefo, Jumat (15/11/2013).

Pengusaha mengaku tak ingin usaha mereka kian tertekan. Sebab BI rate telah naik beberapa kali. Sampai Oktober, kenaikan BI rate sudah terjadi untuk kelima kalinya sepanjang 2013 ini.

Selama ini, menurut Edi, kredit perumahan memang sangat bergantung dengan kebijakan yang diambil BI terhadap suku bunga acuannya. Ini menjadi pijakan bank untuk mengkaji kembali setiap bunga kredit, tidak hanya di perumahan tapi juga sektor lain.

Adapun cicilan pada perumahan komersil yang paling terkena dampak dari kebijakan BI rate. Maklum, pada perumahan sederhana subsidi, pemerintah masih memberikan subsidi bunga. Sehingga meski BI rate naik berkali-kali, suku bunga kredit rumah subsidi masih bertengger di 7,2%.

"Kalau naik terus berat ke pengembang dan konsumen. Jadi serba salah jika konsumen tidak mampu beli maka jualan kami tidak laku," tandasnya. (Nur/Igw)



Video Terkini