Siapa bilang Indonesia ketinggalan zaman dalam menerbitkan model uang plastik? Ternyata usut punya usut, Indonesia lebih dulu menyebar lembar uang plastik untuk seluruh nominal di tahun 1990-an. Sayangnya, keberadaan uang plastik tersebut kini musnah karena beberapa alasan.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Ronald Waas mengatakan, negara ini lebih awal dalam mengedarkan uang plastik dibanding negara lain, seperti terdapat pada pecahan uang nominal Rp 100 ribu, Rp 50 ribu dan sebagainya.
"Kita mulai lebih awal, malah uang plastiknya untuk semua pecahan nominal. Kalau mereka (negara lain) mulai dari pecahan kecil karena mereka belajar dari kita," tutur dia di Jakarta, Minggu (17/11/2013).
Meski diklaim mempunyai keunggulan tahan lama, Ronald beralasan, uang plastik sangat rawan untuk dipalsukan karena bahannya yang mudah didapat. Inilah yang membuat BI akhirnya menarik uang plastik dari peredarannya.
"Mudah sekali dipalsukan, karena bahannya gampang didapat. Minus-nya lagi, orang-orang kita suka menyetrika uang plastik yang kusut, jadi nempel deh. Masyarakat juga sering menjepret uang plastik sehingga cepat rusak, alasannya karena biar mudah dibawa," keluhnya.
Kini, dia memastikan, Indonesia bukan akan merilis kembali uang plastik melainkan uang model baru Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tahun depan. "Tetap Perum Peruri yang bakal mencetak uang model baru ini," tukas Ronald.
Seperti diketahui, dikutip dari laman BBC Indonesia, Bank Sentral Inggris bakal memperkenalkan uang lembar plastik pada 2016. Mata uang baru yang terbuat dari plastik polimer itu diklaim lebih bersih, lebih aman dan bahkan tidak akan hancur jika ikut tercuci di mesin.
Perubahan itu akan dimulai dengan mata uang pecahan £5 yang menampilkan Sir Winston Churchill, dan disusul dengan pecahan £10. Inggris menghabiskan tiga tahun untuk meneliti dampak perubahan mata uang dari kertas ke plastik.
Mata uang plastik yang akan diperkenalkan ini sangat tipis, transparan dan fleksibel. Sebagai perlindungan tambahan, uang akan dilapisi tinta khusus untuk mencegah pemalsuan.
Mata uang Inggris saat ini terbuat dari serat katun dan linen, dengan daya tahan hanya satu tahun. Lembaran uang yang rusak atau terlalu kusam akan dihancurkan untuk kompos. (Fik/Ahm)
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Ronald Waas mengatakan, negara ini lebih awal dalam mengedarkan uang plastik dibanding negara lain, seperti terdapat pada pecahan uang nominal Rp 100 ribu, Rp 50 ribu dan sebagainya.
"Kita mulai lebih awal, malah uang plastiknya untuk semua pecahan nominal. Kalau mereka (negara lain) mulai dari pecahan kecil karena mereka belajar dari kita," tutur dia di Jakarta, Minggu (17/11/2013).
Meski diklaim mempunyai keunggulan tahan lama, Ronald beralasan, uang plastik sangat rawan untuk dipalsukan karena bahannya yang mudah didapat. Inilah yang membuat BI akhirnya menarik uang plastik dari peredarannya.
"Mudah sekali dipalsukan, karena bahannya gampang didapat. Minus-nya lagi, orang-orang kita suka menyetrika uang plastik yang kusut, jadi nempel deh. Masyarakat juga sering menjepret uang plastik sehingga cepat rusak, alasannya karena biar mudah dibawa," keluhnya.
Kini, dia memastikan, Indonesia bukan akan merilis kembali uang plastik melainkan uang model baru Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tahun depan. "Tetap Perum Peruri yang bakal mencetak uang model baru ini," tukas Ronald.
Seperti diketahui, dikutip dari laman BBC Indonesia, Bank Sentral Inggris bakal memperkenalkan uang lembar plastik pada 2016. Mata uang baru yang terbuat dari plastik polimer itu diklaim lebih bersih, lebih aman dan bahkan tidak akan hancur jika ikut tercuci di mesin.
Perubahan itu akan dimulai dengan mata uang pecahan £5 yang menampilkan Sir Winston Churchill, dan disusul dengan pecahan £10. Inggris menghabiskan tiga tahun untuk meneliti dampak perubahan mata uang dari kertas ke plastik.
Mata uang plastik yang akan diperkenalkan ini sangat tipis, transparan dan fleksibel. Sebagai perlindungan tambahan, uang akan dilapisi tinta khusus untuk mencegah pemalsuan.
Mata uang Inggris saat ini terbuat dari serat katun dan linen, dengan daya tahan hanya satu tahun. Lembaran uang yang rusak atau terlalu kusam akan dihancurkan untuk kompos. (Fik/Ahm)