Sukses

BI: Ada Indikasi Diebold Beri Hadiah ke Bank Pemerintah

Bank Indonesia menemukan indikasi bahwa Diebold memberikan "hadiah" kepada pejabat dari tiga bank pemerintah.

Proses pemeriksaan dugaan skandal suap yang menyeret pejabat dari tiga bank pelat merah oleh perusahaan penyedia mesin ATM terbesar di dunia, Diebold Inc sebesar US$ 3 juta selangkah lebih maju.

Bank Indonesia (BI) menemukan indikasi bahwa Diebold memberikan "hadiah" kepada pejabat dari tiga bank pemerintah itu.

"Kami sudah menanyakan dan memeriksa bank tersebut. Memang ada indikasi ke situ (memberikan hadiah), tapi kami tidak tahu persis apakah ini bagian dari marketing perusahaan ke kliennya," kata Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah di Jakarta, Minggu (17/11/2013).

Dia menjelaskan, BI memiliki kewenangan sebatas pemeriksaan bank yang diduga terkait dengan kasus ini. Namun jika proses ini sudah masuk dalam tahapan investigasi, itu bukan lagi merupakan ranah bank sentral, melainkan kepolisian.

"Kami hanya mengklarifikasi bahwa indikasi ke situ (hadiah) ada, tapi kami tidak tahu kasus apa, dan itu harus ke pihak yang berwenang yakni kepolisian. Kami hanya memberi informasi," jelasnya.

Halim menambahkan, dugaan kasus suap Diebold sudah masuk proses hukum. Di sisi lain, otoritas (pengawas perbankan) di Amerika Serikat (AS) yang juga negara asal Diebold dengan sukarela menjelaskan duduk perkara kepada BI.

"Jadi kami akan bantu proses hukumnya karena kalau urusan perbankannya, benar ke BI. Tapi kalau yang bukan bank, bukan kami yang berwenang," ujar dia.

Diakui Halim, pihaknya masih menunggu keterangan dari Diebold untuk memberikan keterangan lebih jauh mengenai detail "hadiah" yang diberikan kepada pejabat bank (official senior).

"Kami menunggu, perusahaan A (Diebold) bilang kami memberikan sesuatu ke senior official di bank A. Kami mengecek ke banknya, tapi kan kami tidak tahu benar atau tidak. Jadi harus (dicek) kedua belah pihak (Diebold dan bank), jangan di satu sisi," tandasnya.

Seperti diketahui, dikutip dari situs resmi Securities and Exchange Commission (SEC) AS, Kamis (24/10/2013), sejumlah anak perusahaan Diebold Inc., telah menghabiskan sekitar US$ 1,8 juta atau setara Rp 20,05 miliar untuk beberapa pejabat bank milik negara di China dan Indonesia.

Biaya tersebut digunakan untuk membayar perjalanan (transportasi dan seluruh pengeluaran di tempat liburan), hiburan dan hadiah lainnya yang tidak sepantasnya diberikan.

Para pejabat bank pemerintah di Indonesia dan China menikmati perjalanan gratis yang disedikan Diebold tersebut. Pejabat pemerintah tersebut menikmati sejumlah tujuan wisata di kawasan Amerika dan Eropa. Liciknya, seluruh pengeluaran Diebold tersebut dicatat dan dibukukan sebagai biaya pelatihan yang sah.

Beberapa tujuan wisata AS yang disediakan Diebold diantaranya Grand Canyon, Napa Valley, Disneyland, Universal Studios, Las Vegas, New York City, Chicago, Washington D.C., dan tentu saja, Hawaii. (Fik/Igw)
Video Terkini