Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Johanes Widjonarko mengklaim produksi Migas Indonesia hingga kini masih menjadi andalan Asia Pasifik. Indonesia dianggap kontributor terpenting dalam produksi gas di dunia khususnya di Asia Pasifik dengan kontribusi mencapai 19%.
Cadangan gas yang tersebar di berbagai daerah membuat peran Indonesia dalam kancah industri Migas internasional memang tak bisa diremehkan.
"Indonesia kontributor penting di dunia, Indonesia banyak mememiliki area banyak tersebar di kepulauan Indonesia, banyak sekali gas diproduksi," kata Widjonarko, dalam Forum IGR, di Hotel Shangrila, Jakarta, Senin (18/11/2013).
SKK Migas mencatat Indonesia saat ini mempunyai 387 lapangan gas dengan 258 lapangan yang berproduksi. Persentase recovery dari lapangan-lapangan gas tersebut mencapai 64,7% sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara dengan cadangan gas terbesar ke-12.
Widjonarko mengungkapkan, produksi gas di Indonesia mengalami kenaikan 7% dalam periode 2007-2011. Melihat perkembangkan tersebut, SKK Migas menilai perlu adanya optimalisasi keseimbangan ekspor dan impor gas.
Kedepan, SKK Migas yakin produksi gas nasional akan mendominasi. Masa-masa Ketergantungan minyak dipastikan akan berganti menjadi ketergantungan gas. "Era produksi minyak sudah lewat,Pemerintah memproyeksikan distribusi gas alam mencapai 7,15 juta kaki kubik per hari (MMSCFD)," ujarnya. (Pew/Shd)
Cadangan gas yang tersebar di berbagai daerah membuat peran Indonesia dalam kancah industri Migas internasional memang tak bisa diremehkan.
"Indonesia kontributor penting di dunia, Indonesia banyak mememiliki area banyak tersebar di kepulauan Indonesia, banyak sekali gas diproduksi," kata Widjonarko, dalam Forum IGR, di Hotel Shangrila, Jakarta, Senin (18/11/2013).
SKK Migas mencatat Indonesia saat ini mempunyai 387 lapangan gas dengan 258 lapangan yang berproduksi. Persentase recovery dari lapangan-lapangan gas tersebut mencapai 64,7% sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara dengan cadangan gas terbesar ke-12.
Widjonarko mengungkapkan, produksi gas di Indonesia mengalami kenaikan 7% dalam periode 2007-2011. Melihat perkembangkan tersebut, SKK Migas menilai perlu adanya optimalisasi keseimbangan ekspor dan impor gas.
Kedepan, SKK Migas yakin produksi gas nasional akan mendominasi. Masa-masa Ketergantungan minyak dipastikan akan berganti menjadi ketergantungan gas. "Era produksi minyak sudah lewat,Pemerintah memproyeksikan distribusi gas alam mencapai 7,15 juta kaki kubik per hari (MMSCFD)," ujarnya. (Pew/Shd)