Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan kendaraan murah dan ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) memang akan diarahkan untuk angkutan pedesaan.
Sebab pasar mobil murah di wilayah tersebut masih sangat terbatas sehingga keberadaan kendaraan LCGC sangat diperlukan.
"(LCGC) memang untuk angkutan pedesaan karena sudah saya tanyakan ke Menteri Perindustrian (Menperin). Itu harus tetap berjalan," ungkap dia di Jakarta, Senin (18/11/2013) malam.
Hatta mengaku, roadmap angkutan pedesaan berkonsep LCGC tersebut sepenuhnya ada di tangan Kementerian Perindustrian. Namun dia meminta supaya angkutan pedesaan murah itu dapat segera terealisasi.
"Pada akhirnya kan industri yang harus membuat, jadi saya minta itu (angkutan pedesaan) agar direalisasikan. Karena katanya market masih belum berkembang, sehingga secara bertahap tetap dijalankan karena kita butuh angkutan pedesaan yang murah," jelasnya.
Dia menyebut, kriteria angkutan pedesaan harus murah dan ramah lingkungan. Ini pula yang menjadi arahan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Apapun mau jenis mobilnya seperti apa, yang jelas angkutan pedesaan harus murah dan ramah lingkungan," tegas Hatta.
Sebelumnya, Presiden menuturkan, kebijakan mobil murah bukan ditujukan untuk mobil pribadi, melainkan angkutan pedesaan. "Jadi bukan mobil-mobil pribadi, yang kita harapkan ramah lingkungan, apakah listrik atau hybrid," tegasnya.
SBY melanjutkan, untuk mewujudkan rencana angkutan pedesaan, pihaknya telah mengunjungi India. Di sana, SBY melihat angkutan pedesaan yang menggunakan tenaga listrik.
"Kalau yang mendampingi saya berkunjung ke India, kita ingin mendapatkan perbandingan di India seperti apa angkutan pedesaan yang menggunakan listrik sehingga hemat bahan bakar, ramah lingkungan," jelasnya.(Fik/Nur)
Sebab pasar mobil murah di wilayah tersebut masih sangat terbatas sehingga keberadaan kendaraan LCGC sangat diperlukan.
"(LCGC) memang untuk angkutan pedesaan karena sudah saya tanyakan ke Menteri Perindustrian (Menperin). Itu harus tetap berjalan," ungkap dia di Jakarta, Senin (18/11/2013) malam.
Hatta mengaku, roadmap angkutan pedesaan berkonsep LCGC tersebut sepenuhnya ada di tangan Kementerian Perindustrian. Namun dia meminta supaya angkutan pedesaan murah itu dapat segera terealisasi.
"Pada akhirnya kan industri yang harus membuat, jadi saya minta itu (angkutan pedesaan) agar direalisasikan. Karena katanya market masih belum berkembang, sehingga secara bertahap tetap dijalankan karena kita butuh angkutan pedesaan yang murah," jelasnya.
Dia menyebut, kriteria angkutan pedesaan harus murah dan ramah lingkungan. Ini pula yang menjadi arahan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Apapun mau jenis mobilnya seperti apa, yang jelas angkutan pedesaan harus murah dan ramah lingkungan," tegas Hatta.
Sebelumnya, Presiden menuturkan, kebijakan mobil murah bukan ditujukan untuk mobil pribadi, melainkan angkutan pedesaan. "Jadi bukan mobil-mobil pribadi, yang kita harapkan ramah lingkungan, apakah listrik atau hybrid," tegasnya.
SBY melanjutkan, untuk mewujudkan rencana angkutan pedesaan, pihaknya telah mengunjungi India. Di sana, SBY melihat angkutan pedesaan yang menggunakan tenaga listrik.
"Kalau yang mendampingi saya berkunjung ke India, kita ingin mendapatkan perbandingan di India seperti apa angkutan pedesaan yang menggunakan listrik sehingga hemat bahan bakar, ramah lingkungan," jelasnya.(Fik/Nur)