Sukses

Biar Tidak Nakal, Walikota Surabaya Gaji Sopir Angkot

Jika biasanya sopir angkot dibayar perusahaan pengelola angkutan umum, hal berbeda berlaku di Jawa Timur.

Jika biasanya sopir angkot dibayar perusahaan pengelola angkutan umum, hal berbeda berlaku di Jawa Timur. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur berencana menerapkan cara unik untuk melatih kedisiplinan para sopir angkot di jalan raya.

Menurut Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, pihaknya akan memberikan gaji bulanan kepada para sopir angkot. "Digaji supaya sopir tidak nakal, tidak ngetem, dan tepat waktu," ungkap dia di acara Lokakarya Pengembangan Transportasi Perkotaan di kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (20/11/2013).

Dia mengakui, gaji sopir angkot dibiayai dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Surabaya. "Kami gaji dari APBD agar mereka tidak bekerja target atau kejar setoran," ujarnya.

Pemkot Surabaya, tambah Tri, juga melakukan peremajaan terhadap angkot-angkot di Surabaya dengan kapasitas 17 orang. Pasalnya angkot yang saat ini ada sudah tidak layak dan sangat tidak nyaman.

"Angkot sekarang sudah jelek, panas, dan tidak nyaman. Makanya kami remajakan melalui pembentukan tujuh koperasi angkutan. Dan saat ini, angkot sudah ber-AC, terlihat baru dan nyaman," papar dia.

Dia mengaku, program penggajian dan peremajaan angkot ini akan berjalan pada tahun depan. "Kami tidak ingin membiarkan Surabaya seperti Jakarta karena ini bisa menimbulkan kemacetan. Makanya kami bangun transportasi massal," pungkas Tri. (Fik/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.