Sukses

Maxx, Bioskop Milik Grup Lippo

Punya mall sendiri kenapa tidak punya bioskop sendiri. Begitulah peluang bisnis baru yang akan mulai dirintis Grup Lippo dengan nama Maxx.

Punya mall sendiri kenapa tidak punya bioskop sendiri. Begitulah peluang bisnis baru yang akan mulai dirintis Grup Lippo. Kelompok usaha ini akan memberikan nama Maxx buat bioskopnya.

Maxx nantinya akan bersaing dengan bioskop yang sudah ada terlebih dahulu seperti jaringan seperti Cinema 21 dan Blitz Megaplex.

Kenapa Grup Lippo ingin punya bisnis bioskop?

Presiden Direktur Grup Lippo, Theo L Sambuaga mengatakan, pihaknya terpaksa masuk bisnis bioskop karena kebutuhan tinggi. Grup Lippo akan masuk bisnis bioskop pada awal tahun 2014.

Theo optimistis, bisnis bioskop ini dapat diminati mengingat permintaan tinggi dari pelanggan yang mengunjungi mal. Apalagi Lippo punya 40 mall yang tersebar di kota-kota besar Indonesia.

Beberapa mall milik Lippo misalnya Mall Lippo Cikarang, Pejaten Village di Jakarta Selatan, Plaza semanggi di Jakarta Selatan, Pluit Village di Jakarta Utara.

Menurut Theo, Lippo akan memanfaatkan mal-mal miliknya untuk bioskop barunya itu. Makanya beberapa bioskop yang sudah habis masa kontraknya tidak lagi diperpanjang.

Langkah ini dilakukan grup Lippo mengingat kebutuhan layar bioskop di mal milik grup Lippo kurang terpenuhi oleh Cinema21. Padahal masyarakat di sekitar mal juga menuntut ada bioskop untuk menonton.

"Cinema21 masuk ke mal, kita butuh enam tetapi yang dapat dipenuhi 2-3 screen. Selain itu, mal kita semakin berkembang tetapi Cinema21 tidak dapat memenuhi. Oleh karena itu kita berpikir untuk masuk bisnis bioskop karena ada kebutuhan komunitas di mal kita," kata Theo, saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis, Rabu (20/11/2013).

Konsep lain dari yang sudah ada

Menurut Theo, pihaknya punya konsep yang berbeda dari bioskop yang sudah ada sekarang. Bioskop Maxx tidak melulu didominasi film Hollywood tapi huga film negara lain seperti China dan Korea.

"Belajar dari yang sudah ada, kami akan menawarkan konsep yang lebih menarik dan membuat nyaman kepada penonton bioskop. Kami juga akan menghadirkan film yang bagus pastinya film Hollywood, Korea, dan China. Pokoknya film terbaik," ujar Theo.

Namun saat ini, Theo belum dapat menyebutkan nilai investasi yang disiapkan untuk masuk bisnis bioskop. "Kami sedang mempersiapkannya," tutur Theo.

Selain itu, Theo menargetkan, grup Lippo akan menambah 10 mal pada 2014. Di mal baru tersebut dapat dimasukkan bioskop milik grup Lippo. Pihaknya mengharapkan layar bioskop mencapai 200 dalam dua tahun. (Ahm/Igw)