Sukses

Seperempat Orang Indonesia Kekurangan Duit

Survei Kadance Internasional menemukan fakta 28% masyarakat RI memiliki pengeluaran yang lebih besar dari pendapatannya.

Survei perusahaan riset global, Kadance Internasional, menemukan fakta bahwa 28% masyarakat Indonesia termasuk dalam golongan masyarakat broke (bangkrut). Golongan ini diterjemahkan sebagai masyarakat yang memiliki pengeluaran yang lebih besar daripada pendapatannya.

Deputy Managing Director Kadence International Indonesia Rajiv Lamba menegaskan golongan masyarakat broke ini tak berasal dari lapisan masyarakat miskin atau tidak mampu. Justru masyarakat ini memiliki penghasilan di atas Rp 1 juta.

"Segmen ini  mengalami defisit hingga rata-rata sebesar 35%," ungkap Rajiv dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (20/11/2013).

Rajiv menjelaskan, defisitnya pendapatan yang dialami segmen masyarakat golongan bangkrut ini dipicu gaya hidup yang menuntutnya untuk mengeluarkan uang lebih banyak.

Kadance mencatat, masyarakat bangkrut ini mengeluarkan dana lebih besar dibanding segmen lainnya dalam hal liburan, perawatan rumah, membayar cicilan, membeli pakaian dan arisan.

Selain kelas masyarakat bangkrut, hasil survei bertajuk Share of Wallet dari Kadance yang mengklasifikasi kelas ekonomi dan pola konsumsi masyarakat Indonesia berdasarkan besar tabungan, membagi kelas masyarakat Indonesia dalam empat segmen.

Survey yang dilaksanakan pada Juli hingga Oktober 2013 ini, melibatkan 3.000 responden di daerah perkotaan (urban) seperti Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), Surabaya, Medan, Balikpapan, dan Makassar. Selain itu, survei juga dilakukan di daerah pedesaan di wilayah Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Kalimantan Barat.

Rajiv menjelaskan, survey ini dibuat untuk memahami pola pendapatan dan pengeluaran masyarakat sekaligus mengelompokkan masyarakat dalam segmen ekonomi berdasarkan pola menabungnya.  "Survey ini juga memberi gambaran secara rinci tingkat konsumsi masyarakat di tiap sektor," ujarnya.

Untuk memperoleh gambaran yang lengkap, proses survei dilakukan dengan metode sampel wawancara langsung maupun telepon. Hasilnya menunjukan seperempat masyarakat Indonesia masuk dalam kategori broke atau kelompok dengan total pengeluaran lebih besar dari pendapatannya.

Berikut adalah empat segmen masyarakat Indonesia berdasarkan pola menabungnya berdasarkan hasil survei Kadance:

1. Segmen Deep Pockets, kelompok yang menabung lebih dari Rp 2 juta per bulan dari penghasilannya, sebesar 21%.
2. Segmen Pragmatic, kelompok yang menabung sebesar Rp 1 juta hingga 2 juta per bulan dari penghasilannya sebesar 17%.
3. Segmen On Edge, kelompok yang menabung sebesar Rp 0 hingga 1 juta per bulan dari penghasilannya sebesar 33%.
4. Segmen Broke, kelompok yang pengeluarannya lebih besar dari pendapatan sebesar 28%. (Dny/Shd)