Pemilik perusahaan pengembang properti Ciputra Group, Ciputra mungkin sudah biasa jika berbicara mengenai kendala dan peluang industri properti. Namun kali ini dia memiliki ide untuk mengatasi inflasi yang terjadi akibat mahalnya harga cabai.
Ciputra mengaku memiliki ide ini karena melihat fenomena tingginya inflasi hanya gara-gara komoditas pertanian itu yang terjadi setiap tahunnya.
Solusi pertama yang ditawarkan kepada pemerintah yaitu dengan mengembangkan penanaman cabai yang mampu berproduksi baik dalam kondisi cuaca penhujan ataupun kemarau.
"Misalnya cabai, itu kan menyumbang angka inflasi yang cukup tinggi. Kita harus bisa menanam cabai di segala musim kan bagus. Saya yakin kita bisa," ujar dia saat ditemui di Gedung Bank Indonesia, Rabu (20/11/2013)
Solusi yang kedua yang ia tawarkan yaitu dengan memberikan kredit kepada Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan pembimbingan pembuatan cabai bubuk (powder).
Dengan adanya bubuk ini nantinya mayoritas cabai yang dipanen pada setiap musimnya sebagian diproduksi untuk pembuatan powder tersebut.
"Kita bikin juga dalam kaleng, bubuk, jadi powder cabai, murah. Sehingga nanti angkaa inflasi menjadi rata-rata dengan adanya itu," kata Ciputra.
Sebelumnya, gagasan ini juga hampir sama dengan gagasan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan yang berencana akan menunjuk perusahaan BUMN untuk menanam cabai dengan menggunakan teknologi. Teknologi ini dimaksudkan agar cabai tetap akan panen tanpa harus bergantung terhadap cuaca.
Untuk mewujudkan hal itu, Dahlan juga telah mengundang sejumlah pakar pertanian dari berbagai Universitas di Indonesia untuk membantu memecahkan bagaimana caranya menerapkan teknologi penanaman cabai tersebut. (Yas/Nur)
Ciputra mengaku memiliki ide ini karena melihat fenomena tingginya inflasi hanya gara-gara komoditas pertanian itu yang terjadi setiap tahunnya.
Solusi pertama yang ditawarkan kepada pemerintah yaitu dengan mengembangkan penanaman cabai yang mampu berproduksi baik dalam kondisi cuaca penhujan ataupun kemarau.
"Misalnya cabai, itu kan menyumbang angka inflasi yang cukup tinggi. Kita harus bisa menanam cabai di segala musim kan bagus. Saya yakin kita bisa," ujar dia saat ditemui di Gedung Bank Indonesia, Rabu (20/11/2013)
Solusi yang kedua yang ia tawarkan yaitu dengan memberikan kredit kepada Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan pembimbingan pembuatan cabai bubuk (powder).
Dengan adanya bubuk ini nantinya mayoritas cabai yang dipanen pada setiap musimnya sebagian diproduksi untuk pembuatan powder tersebut.
"Kita bikin juga dalam kaleng, bubuk, jadi powder cabai, murah. Sehingga nanti angkaa inflasi menjadi rata-rata dengan adanya itu," kata Ciputra.
Sebelumnya, gagasan ini juga hampir sama dengan gagasan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan yang berencana akan menunjuk perusahaan BUMN untuk menanam cabai dengan menggunakan teknologi. Teknologi ini dimaksudkan agar cabai tetap akan panen tanpa harus bergantung terhadap cuaca.
Untuk mewujudkan hal itu, Dahlan juga telah mengundang sejumlah pakar pertanian dari berbagai Universitas di Indonesia untuk membantu memecahkan bagaimana caranya menerapkan teknologi penanaman cabai tersebut. (Yas/Nur)