Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengaku kelimpungan menghadapi banjirnya wisatawan asal Jakarta yang berlibur ke Bandung menggunakan kendaraan roda empat. Akibatnya, Kota Parahyangan kini seringkali merasakan beban kemacetan dari serbuan kendaraan dari ibukota.
Walikota Bandung, Ridwan Kamil mengakui pertumbuhan dan pergerakan orang di Kota Bandung tumbuh semakin cepat. Tak heran kondisi ini membuat Kota Kembang ini disesaki oleh para pendatang seperti dari daerah Padang, Garut dan sebagainya.
"Setiap hari libur (weekend) kami stres. Makanya tadi malam saya ketemu Pak Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja (Ahok) dan saya minta beliau untuk mengkampanyekan kalau ke Bandung jangan naik mobil tapi kereta saja," ujarnya di Jakarta, Rabu (20/11/2013).
Kampanye ini dibuat mengingat banyak warga Jakarta yang memilih Bandung sebagai tempat berlibur saat libur akhir pekan. Sayangnya, mayoritas penduduk ibukota menggunakan moda transportasi mobil yang justru memperparah kemacetan di kawasan Bandung.
Lebih jauh, Ridwan Kamil juga mengusulkan kerjasama lebih dalam antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemkot Bandung. Salah satu usulannya adalah menjadikan Bandung sebagai dapur berkumpulnya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sementara Jakarta akan digadang menjadi basis dari perusahaan-perusahaan besar.
"Saya sudah bilang ke Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo supaya Jakarta jadi kota korporasi saja. Dan ke depan, Bandung akan punya dua identitas yakni sebagai kota wisata internasional kedua tujuan turis atau ekonomi kreatif dengan jumlah kunjungan sebanyak 6 juta turis serta jadi dapur UMKM," terangnya.
Kedudukan tersebut, diakui Ridwan, akan diperkuat dengan pembangunan proyek transportasi massal, seperti monorel, cable car, bus rapid transit (BRT) atau busway serta sepeda sewa umum.(Fik/Shd)
Walikota Bandung, Ridwan Kamil mengakui pertumbuhan dan pergerakan orang di Kota Bandung tumbuh semakin cepat. Tak heran kondisi ini membuat Kota Kembang ini disesaki oleh para pendatang seperti dari daerah Padang, Garut dan sebagainya.
"Setiap hari libur (weekend) kami stres. Makanya tadi malam saya ketemu Pak Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja (Ahok) dan saya minta beliau untuk mengkampanyekan kalau ke Bandung jangan naik mobil tapi kereta saja," ujarnya di Jakarta, Rabu (20/11/2013).
Kampanye ini dibuat mengingat banyak warga Jakarta yang memilih Bandung sebagai tempat berlibur saat libur akhir pekan. Sayangnya, mayoritas penduduk ibukota menggunakan moda transportasi mobil yang justru memperparah kemacetan di kawasan Bandung.
Lebih jauh, Ridwan Kamil juga mengusulkan kerjasama lebih dalam antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemkot Bandung. Salah satu usulannya adalah menjadikan Bandung sebagai dapur berkumpulnya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sementara Jakarta akan digadang menjadi basis dari perusahaan-perusahaan besar.
"Saya sudah bilang ke Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo supaya Jakarta jadi kota korporasi saja. Dan ke depan, Bandung akan punya dua identitas yakni sebagai kota wisata internasional kedua tujuan turis atau ekonomi kreatif dengan jumlah kunjungan sebanyak 6 juta turis serta jadi dapur UMKM," terangnya.
Kedudukan tersebut, diakui Ridwan, akan diperkuat dengan pembangunan proyek transportasi massal, seperti monorel, cable car, bus rapid transit (BRT) atau busway serta sepeda sewa umum.(Fik/Shd)