Sukses

Kerja 6 Hari Seminggu Bikin Otak Bodoh

Ironisnya, 45% manajer di perusahaan besar menuntut karyawannya untuk bekerja enam hari dalam seminggu.

Bagi kebanyakan profesional, bekerja di akhir pekan dapat membantunya lebih cepat mencapai kesuksesan. Tapi tunggu dulu. Sejumlah penelitian justru membuktikan bekerja enam hari dalam sepekan dapat membuat pegawai justru menjadi lebih bodoh.

Dikutip dari Business Insider, Rabu (20/11/2013), berdasarkan berbagai penelitian selama puluhan tahun, bekerja lebih dari 40 jam seminggu dapat mengganggu produktivitas, kehidupan pribadi dan kesehatan pegawai.

Tengok saja, laporan penelitian yang dilakukan selama lima tahun dan diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology. Hasil penelitian menunjukkan, orang-orang yang bekerja enam hari seminggu terbukti lebih bodoh dari pegawai yang bekerja selama 40 jam seminggu.

Seluruh partisipan dalam penelitian tersebut menjalani serangkaian tes untuk menguji kecerdasan, kemampuan verbal dan kosakata pribadi. Terbukti, para pegawai yang bekerja 55 jam per minggu menunjukkan kemampuan logika dan kosakata yang jauh lebih rendah.

"Kami menjadi lebih bodoh saat bekerja terlalu banyak," ungkap seorang pejabat bank eksekutif Tasha Eurich.

Dia mengatakan, bekerja dengan waktu lebih sedikit dan banyak beristirahat dapat membantu meningkatkan produktivitasnya. Lagipula, bekerja dalam jangka waktu lebih panjang juga tak berdampak positif pada produktivitas pegawai.

Penelitian lain mengungkapkan, bekerja 60 jam seminggu selama delapan pekan berturut-turut dapat membuat pegawai menjadi tak produktif. Sementara karyawan yang tinggal di kantor selama 70-80 jam seminggu, tak akan mampu bekerja optimal setelah tiga pekan.

Kondisi berbanding terbalik terjadi pada perusahaan yang menerapkan kebijakan berbeda. Kantor yang menerapkan pola kerja 40 jam seminggu memiliki karyawan yang lebih produktif dalam jangka waktu lama.

Ironisnya, sebuah studi yang dikembangkan pakar ekonomi Sylvia Ann Hewlett justru menemukan 45% manajer di perusahaan besar menuntut karyawannya untuk bekerja enam hari dalam seminggu.

Meski banyak yang pegawai menyukai pekerjaannya, tapi saat sampai di rumah, berbincang dengan keluarga saja, dirinya sudah tak mampu. Dalam kondisi itu, bekerja enam hari seminggu dapat mengganggu hubungan pribadi Anda dengan keluarga.

Tak berhenti disitu, dampak negatif lain dari pola kerja enam hari seminggu juga menimpa kesehatan Anda. Bekerja terlalu lama terbukti dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan depresi. (Sis/Shd)