Industri tepung terigu nasional tahun ini mencatatkan pertumbuhan positif. Setidaknya hingga November 2013, industri ini telah tumbuh 7% dibanding tahun lalu.
"Tahun 2013 ini pertumbuhan kita cukup baik dibandingkan 2012," ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Tepung Terigu Indonesia Ratna Sari Lopies di Jakarta, seperti ditulis Jumat (22/11/2013).
Ratna menjelaskan, pertumbuhan ini karena adanya kebijakan pengamanan terhadap produk dalam negeri dari serbuan produk impor sehingga pangsa pasar tepung terigu lokal tidak didominasi produk asal luar negeri.
"Ini karena kita punya safeguard measure, sehingga punya tindakan pengamanan perdagangan," tutur dia.
Ratna menyebutkan, selain adanya kebijakan tersebut, pertumbuhan penduduk yang diiringi dengan peningkatan konsumsi menjadi pendorong tumbuhnya industri tepung terigu tersebut.
Meski demikian, menurut dia, produk impor tetap menjadi ancaman bagi produk lokal bila industri tidak waspada terhadap serbuan produk impor tersebut.
"Tetapi yang menjadi problem tetap persaingan dengan tepung terigu impor. Oleh karena itu pihak asosiasi akan mengeluarkan suatu petisi trade remedis sebagai upaya perlindungan upaya perlindungan pangsa pasar terigu saat ini," kata dia.
Saat ini, wilayah Pulau Jawa masih mendominasi kontribusi produksi terigu, disusul kemudian dengan Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Sementara untuk 2014 mendatang, diharapkan pertumbuhan industri terigu bisa melebihi angka 7% seperti saat ini. (Dny/Nur)
"Tahun 2013 ini pertumbuhan kita cukup baik dibandingkan 2012," ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Tepung Terigu Indonesia Ratna Sari Lopies di Jakarta, seperti ditulis Jumat (22/11/2013).
Ratna menjelaskan, pertumbuhan ini karena adanya kebijakan pengamanan terhadap produk dalam negeri dari serbuan produk impor sehingga pangsa pasar tepung terigu lokal tidak didominasi produk asal luar negeri.
"Ini karena kita punya safeguard measure, sehingga punya tindakan pengamanan perdagangan," tutur dia.
Ratna menyebutkan, selain adanya kebijakan tersebut, pertumbuhan penduduk yang diiringi dengan peningkatan konsumsi menjadi pendorong tumbuhnya industri tepung terigu tersebut.
Meski demikian, menurut dia, produk impor tetap menjadi ancaman bagi produk lokal bila industri tidak waspada terhadap serbuan produk impor tersebut.
"Tetapi yang menjadi problem tetap persaingan dengan tepung terigu impor. Oleh karena itu pihak asosiasi akan mengeluarkan suatu petisi trade remedis sebagai upaya perlindungan upaya perlindungan pangsa pasar terigu saat ini," kata dia.
Saat ini, wilayah Pulau Jawa masih mendominasi kontribusi produksi terigu, disusul kemudian dengan Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Sementara untuk 2014 mendatang, diharapkan pertumbuhan industri terigu bisa melebihi angka 7% seperti saat ini. (Dny/Nur)