Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyesalkan keputusan pemerintah yang lebih mengutamakan impor dari negara lain dibandingkan mengembangkan potensi dalam negeri.
"Beras kita impor, gandum impor, singkong impor, jagung impor, daging sapi kita impor. Bahkan ikan asin pun kita impor. Itu sungguh memalukan," kata Prabowo dalam Seminar Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) di Fakultas Kedokteran UI, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2013).
Prabowo mengaku miris dengan kondisi petani dan nelayan di Indonesia. Mantan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ini menilai minimnya perhatian pemerintah membuat para petani dan nelayan harus meninggalkan pekerjaannya dan memilih menjadi pedagang dan buruh.
"Jadi para petani dan nelayan yang tidak bisa untung karena tidak ada perhatian dari pemerintah akhirnya meninggalkan pertanian dan memilih jadi pedagang dan buruh di kota," tambah Prabowo.
Dikhawatirkan tanpa adanya dukungan yang besar dari pemerintah, Indonesia bakal menjelma menjadi bangsa tidak produktif.
"Kalau itu terus terjadi maka kita akan jadi bangsa tidak produktif," ucap Prabowo.(Shd)
"Beras kita impor, gandum impor, singkong impor, jagung impor, daging sapi kita impor. Bahkan ikan asin pun kita impor. Itu sungguh memalukan," kata Prabowo dalam Seminar Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) di Fakultas Kedokteran UI, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2013).
Prabowo mengaku miris dengan kondisi petani dan nelayan di Indonesia. Mantan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ini menilai minimnya perhatian pemerintah membuat para petani dan nelayan harus meninggalkan pekerjaannya dan memilih menjadi pedagang dan buruh.
"Jadi para petani dan nelayan yang tidak bisa untung karena tidak ada perhatian dari pemerintah akhirnya meninggalkan pertanian dan memilih jadi pedagang dan buruh di kota," tambah Prabowo.
Dikhawatirkan tanpa adanya dukungan yang besar dari pemerintah, Indonesia bakal menjelma menjadi bangsa tidak produktif.
"Kalau itu terus terjadi maka kita akan jadi bangsa tidak produktif," ucap Prabowo.(Shd)