Sukses

Jepang Akhirnya Terima Tawaran Nilai Akuisisi Inalum RI

PT Nippon Asahan Aluminium, pemegang saham mayoritas Inalum menyepakati nilai buku yang diajukan Indonesia.

PT Nippon Asahan Aluminium (NAA), pemegang saham mayoritas PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) menyepakati nilai buku yang diajukan Indonesia sebesar US$ 556,7 juta.

"Nilai fix US$ 556,7 juta," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat usai menghadiri pemberian Rekor MURI untuk 1.000 Merek Produk UKM  di Jakarta, Rabu (27/11/2013).

Dengan kesepakatan ini, kata Hidayat, Jepang menunjukan sinyal positif tidak perlu membawa proses akuisisi Inalum ke jalur arbitrase. Jepang sendiri membutuhkan beberapa hari untuk menyelesaikan persiapan yang dibutuhkan.

"Sudah ada kesepakatan, jadi sedang membicarakan termination agreement, tidak perlu arbitrase. Keliatannya bisa karena mereka hanya butuh beberapa hari untuk persiapan," lanjut dia.

Menurut Hidayat, Indonesia berkepentingan untuk memastikan terjadinya kesepakatan termination agreement untuk menghindari ketidakpastian soal pengambilalihan ini sehingga akan mempermudah pengurusan akuisisi Inalum.

"Kalau basic agreement dan pengakhiran kontraknya sudah diteken kan selesai, akhirnya kita tinggal follow up teknisnya. Termination agreement draft-nya sedang diselaraskan. Pemerintah sudah menyiapkan para tim lawyer kita," katanya.

Sebelumnya, Hidayat mengatakan pemerintah menargetkan proses pengambilalihan perusahaan tersebut sebelum 12 Desember 2013, yakni sebelum kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Jepang. (Dny/Nur)