Sukses

Dahlan Iskan Akui Salah Tunjuk Dirut BUMN

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku pernah salah langkah.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku pernah salah langkah. Yaitu saat dirinya menunjuk Ricky Siahaan sebagai Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Candi Boko.

Saat menunjuk Ricky, Dahlan mengaku belum tahu jika dia pernah menjabat sebagai salah satu Direktur di PT Kertas Leces. Padahal Kertas Leces saat ini merupakan salah satu BUMN yang terancam bakal tutup.

"Saya mersa bersalah, saya merasa alfa bahwa menandatangani pengangkatan direksi yang saya kurang teliti. Kenapa?, karena parafnya saya lihat sudah lengkp. Ternyata Dirut yang diangkat itu mantan Dirut perusahan BUMN yang selama dia diangkat di sana perusahaan memburuk terus," ungkap Dahlan di Jakarta, Kamis (28/11/2013).

Sebagai menteri, Dahlan mengaku tidak akan bertindak yang bisa memperburuk salah satu perusahaan BUMN. Dia mengaku rela disalahkan dan mencabut Surat Keputusan yang sudah ditandatangani.

"Saya tidak mau semakin buruk, saya tidak mau Dirut Perusahaan baik berasal dari yang ketika jadi dirut kinerjanya buruk," jelasnya.

Meski sebelumnya Ricky sudah melalu proses fit and proper test, namun Dahlan mengaku proses itu hanyalah sebuah proses yang tidak bisa menjamin hasil kinerjanya.

Meski ada uji kelayakan, Dahlan mengaku rekam jejak dari hasil kinerjanya perlu menjadikan pertimbangan utama dalam menentukan seorang pimpinan perusahaan BUMN.

"Fit and proper itu penting tapi tidak menjamin, harus dilihat dari track record. Kami mohon maaf dan beliau mau menerima," ujar mantan Dirut PLN tersebut.

Untuk mengisi jabatan Dirut PT TWC Borobudur, Prambanan dan Boko, Dahlan akhirnya mempromosikan Lailly Prihatiningtyas sebagai Nahkoda Taman Candi Borobudur yang baru.

Namun, sebagai langkah peresmian, wanita berumur 28 tahun ini harus melewati fit and proper test terlebih dahulu. (Yas/Nrm)