Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik telah memutuskan tidak memperpanjang kontrak PT Chevron Pacific Indonesia di Blok Siak, Riau, yang telah habis pada 27 November lalu. Kini kontrak pengelolaan Blok Siak diteruskan oleh PT Pertamina (Persero).
Menanggapi hal tersebut Juru Bicara Chevron, Donny Indrawan menyatakan perusahaan minyak asal Amerika Serikat (AS) tersebut kecewa atas tidak diperpanjangnya kontrak kerja sama Blok Siak. (Baca Juga: Kontrak Chevron Diputus, Kini Pertamina Kuasai Blok Siak)
"Kami menghormati keputusan Pemerintah Indonesia tersebut," jelas Donny dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Kamis (28/11/2013).
Donny memastikan Chevron berkomitmen untuk memastikan proses transisi yang aman dan efisien sebagai operator sementara Blok Siak.
"Chevron bangga karena telah menerapkan teknologi, praktek-praktek dan sumber daya manusia kelas dunia dalam mengelola lapangan-lapangan tua di Blok Siak secara aman, handal dan efisien untuk kepentingan bangsa Indonesia," papar dia.
Sekadar informasi, pengelolaan Blok Siak oleh Chevron sudah dimulai sejak ditandatanganinya kontrak karya pada September 1963. Saat itu Chevron masih bernama PT California Texas Indonesia.
Kontrak di blok ini pun berlanjut pada tahun 1991 sampai tahun 2013. Chevron sendiri telah mengajukan permohonan perpanjangan kontrak di blok siak sejak 2010 lalu. Produksi di Blok Siak pada akhir 2012 mencapai 1.600 hingga 2.000 barel per hari.
Meski produksi blok Siak tidak sebesar blok lain yang dikelola namun pengoperasian Blok Siak sangat mendukung Blok Rokan.(Ndw)
Menanggapi hal tersebut Juru Bicara Chevron, Donny Indrawan menyatakan perusahaan minyak asal Amerika Serikat (AS) tersebut kecewa atas tidak diperpanjangnya kontrak kerja sama Blok Siak. (Baca Juga: Kontrak Chevron Diputus, Kini Pertamina Kuasai Blok Siak)
"Kami menghormati keputusan Pemerintah Indonesia tersebut," jelas Donny dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Kamis (28/11/2013).
Donny memastikan Chevron berkomitmen untuk memastikan proses transisi yang aman dan efisien sebagai operator sementara Blok Siak.
"Chevron bangga karena telah menerapkan teknologi, praktek-praktek dan sumber daya manusia kelas dunia dalam mengelola lapangan-lapangan tua di Blok Siak secara aman, handal dan efisien untuk kepentingan bangsa Indonesia," papar dia.
Sekadar informasi, pengelolaan Blok Siak oleh Chevron sudah dimulai sejak ditandatanganinya kontrak karya pada September 1963. Saat itu Chevron masih bernama PT California Texas Indonesia.
Kontrak di blok ini pun berlanjut pada tahun 1991 sampai tahun 2013. Chevron sendiri telah mengajukan permohonan perpanjangan kontrak di blok siak sejak 2010 lalu. Produksi di Blok Siak pada akhir 2012 mencapai 1.600 hingga 2.000 barel per hari.
Meski produksi blok Siak tidak sebesar blok lain yang dikelola namun pengoperasian Blok Siak sangat mendukung Blok Rokan.(Ndw)