PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) belum berencana menambah modal untuk beberapa anak usahanya di 2014. Direktur Keuangan BRI Achmad Baiquni mengungkapkan hal ini karena perusahaan memprediksi laju kredit tahun depan tidak terlalu tinggi.
"BRI syariah ada BRI Agro, baru tahun ini kita melakukan penambahan modal. Jadi untuk tahun depan kita lihat terlebih dahulu karena tahun depan laju pertumbuhan kredit tidak akan setinggi seperti tahun 2013, apakah bisa dilakukan di 2014 nanti," ujar dia di Jakarta seperti ditulis Jumat (29/11/2013).
Namun, Baiquni mengaku kebijakan tersebut bisa saja hanya berlaku di semester I-2014. Ada kemungkinan pada semester II-2014 terjadi perubahan dengan melihat kinerja di semester sebelumnya.
Perusahaan, kata dia, memiliki peluang untuk merevisi rencana kerja kita di akhir semester I. "Tapi untuk tahap awalnya kita belum merencanakan untuk menambah modal pada anak usaha," jelasnya.
Dia mengaku tahun depan konsentrasi pendanaan BRI adalah untuk peningkatan jaringan sistem informatika demi mendukung program bank tanpa kantor (branchless banking).
Setidaknya sebanyak 55% dri total belanja modal yang sudah dianggarkan sekitar Rp 5 triliun - Rp 6 triliun akan digunakan untuk belanja Teknologi Informasi (IT).
Sementara sisanya akan digunakan belanja untuk sarana non IT seperti pembelian tanah, gedung dan pembuatan bank kapal. (Yas/Nrm)
"BRI syariah ada BRI Agro, baru tahun ini kita melakukan penambahan modal. Jadi untuk tahun depan kita lihat terlebih dahulu karena tahun depan laju pertumbuhan kredit tidak akan setinggi seperti tahun 2013, apakah bisa dilakukan di 2014 nanti," ujar dia di Jakarta seperti ditulis Jumat (29/11/2013).
Namun, Baiquni mengaku kebijakan tersebut bisa saja hanya berlaku di semester I-2014. Ada kemungkinan pada semester II-2014 terjadi perubahan dengan melihat kinerja di semester sebelumnya.
Perusahaan, kata dia, memiliki peluang untuk merevisi rencana kerja kita di akhir semester I. "Tapi untuk tahap awalnya kita belum merencanakan untuk menambah modal pada anak usaha," jelasnya.
Dia mengaku tahun depan konsentrasi pendanaan BRI adalah untuk peningkatan jaringan sistem informatika demi mendukung program bank tanpa kantor (branchless banking).
Setidaknya sebanyak 55% dri total belanja modal yang sudah dianggarkan sekitar Rp 5 triliun - Rp 6 triliun akan digunakan untuk belanja Teknologi Informasi (IT).
Sementara sisanya akan digunakan belanja untuk sarana non IT seperti pembelian tanah, gedung dan pembuatan bank kapal. (Yas/Nrm)