Sukses

Kenaikan Tarif Tol Ditunda, Citra Marga Rugi Rp 250 Juta per Hari

PT Citra Marga Nusaphala Persada mengalami kerugian Rp 250 juta setiap hari akibat penundaan kenaikan tarif tol hingga 5 Desember 2013.

PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), salah satu operator jalan tol di ruas tol dalam kota Jakarta, mengaku mengalami kerugian Rp 250 juta setiap hari akibat penundaan kenaikan tarif tol hingga 5 Desember 2013.

Penyesuaian tarif tol yang dikelola Citra Marga ditunda karena fasilitas penerangan yang belum memenuhi Standar Minimal Pengoprasian (SMP). Padahal dalam setiap kenaikan dua tahun 13 ruas tol di sekitar Jakarta selalu bersamaan.

"Jadi kerugian CMNP, matematikanya sangat mudah, kalau sehari 250 ribu kendaraan sementara sekarang kenaikan yang disetujui pemerintah kan Rp 1.000 untuk golongan 1, saya ambil semua rata-rata golongan 1 deh, jadi kalau dari 250 ribu kenaikan sebesar Rp 1.000 berarti kan kerugian Rp 250 juta," ungkap Direktur Keuangan CMNP, Inderawan Sumantri di Jakarta, Jumat (29/11/2013).

CMNP hingga saat ini mengelola ruas tol dalam kota Jakarta mulai dari Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit.

Dari 250 ribu rata-rata kendaraan yang melalui ruas tol ini tiap harinya kendaraan dengan jenis Golongan I sedangkan kemdaraan-kendaraan berat hanya sekitar 30-40 ribu kendaraan.

"Karena kebetulan ruas yang sama dikelola dua operator maka kami harus mengalah untuk kenaikannya harus tertunda, tentunya pasti ada kerugian dari faktor financial. Jadi makin lama tertunda saya rugi makin besar," jelas Inderawan.

Inderawan mengatakan, perseroan telah menganggarkan setidaknya Rp 50 miliar hanya untuk biaya pemeliharaan dua ruas jalan tol yang dikelolanya yaitu di Jakarta dan di Surabaya sepanjang tahun ini. Dari anggaran tersebut, pemeliharaan tol di Jakarta paling banyak menyerap anggaran.

"Saya lihat secra total untuk regular maintenance untuk dua ruas Jakarta dan Surabaya itu setiap tahunnya sekitar Rp 50 miliar. Jadi itu selama 1 tahun saya ngeluarin duit Rp 50 miliar untuk maintenance ruas Jakarta dan Surabaya. Jakarta itu Rp 40 miliar," pungkasnya. (Yas/Ndw)