Sukses

Beban Klaim Asuransi Bintang Melonjak

Meski melonjak, Asuransi Bintang mencatat peningkatan laba sebelum pajak di tahun ini sebesar Rp 20,3 miliar

PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) melaporkan beban klaim netto perusahaan membengkak 60,73% menjadi Rp 17,21 miliar sepanjang kuartal III-2013. Peningkatan beban klaim berasal dari jenis asuransi properti, marine cargo dan kendaraan.

Namun dari sejumlah pengajuan klaim, dana penggantian akibat longsornya tambang batubara dari PT Moris merupakan beban terbesar yang ditanggung perusahaan.

"Dengan kejadian longsor, maka alat pengeruk batubara terbenam, dan nilai klaim gross mencapai sebesar Rp 13 miliar," ujar Presiden Direktur ASBI, Zafar D Idham dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/11/2013).

Selain musibah tambang batu bara Moris, klaim tertinggi juga muncul dari kendaraan bermotor milik PT Wangsa Mitra Fantasi yang mencapai Rp 4,1 miliar serta klaim serupa dari PT WRP senilai US$ 533.938 atau setara sebesar Rp 5,97 miliar.

"Seluruh beban klaim kami bayar tepat waktu. Seluruh komitmen atau prestasi pembayaran tidak lepas dari rating yang baik dari kami," tegasnya.

Zafar menjelaskan, perseroan mengalami penurunan beban komisi netto, khususnya disebabkan adanya peningkatan kontribusi ujrah syariah. Bisnis ujrah syariah meningkat 35,71% menjadi Rp 13,4 miliar di tahun ini, jika dibandingkan perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp 9,9 miliar.

Ketika perseroan mengalami peningkatan beban klaim, perseroan juga berhasil mengalami penurunan beban reasuransi, beban komisi bersih dan penyebaran portofolio penduduk.

Hingga akhir September lalu, Asuransi Bintang mencatat peningkatan laba sebelum pajak di tahun ini sebesar Rp 20,3 miliar, jika dibandingkan perolehan di tahun sebelumnya hanya sebesar Rp 17,7 miliar.

"Kami juga mendapatkan peningkatan pada hasil underwriting. Perusahaan meraih peningkatan hasil underwriting sebesar Rp 12 miliar," tutup Zafar. (Dis/Shd)
Video Terkini