PT Pertamina (Persero) bakal menambah kandungan bahan bakar nabati (BBN) jenis biodiesel sebanyak 3,3 juta kiloliter (kl) ke solar. Angka itu naik dari tahun ini sebesar 1 juta kl.
Senior Vice President Retail Marketing Pertamina Suhartoko mengatakan, perusahaan energi plat merah tersebut telah melakukan campuran BBN 10% pada BBM yang disalurkannya. Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 25 Tahun 2013.
"Kebijakan Agustus terkait Pertamina penetapan campuran BBN 10% sudah kami laksanakan," kata Suhartoko usai menghadiri rapat kordinasi, di Kantor Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (29/11/2013).
Suhartoko menuturkan, peningkatan pemakaian biodiesel tersebut disebabkan adanya mandatory pencampuran BBN sebesar 10% ke solar dimulai sejak awal 2014. Sementara pada tahun ini baru dimulai Agustus.
"Kebutuhannya tergantung jumlah solar yang dibutuhkan 42 ribu per hari, belum nanti BBM non subsidi. Kalau pembangkit PLN sudah dilakukan mulai September," pungkasnya. (Pew/Ndw)
Senior Vice President Retail Marketing Pertamina Suhartoko mengatakan, perusahaan energi plat merah tersebut telah melakukan campuran BBN 10% pada BBM yang disalurkannya. Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 25 Tahun 2013.
"Kebijakan Agustus terkait Pertamina penetapan campuran BBN 10% sudah kami laksanakan," kata Suhartoko usai menghadiri rapat kordinasi, di Kantor Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (29/11/2013).
Suhartoko menuturkan, peningkatan pemakaian biodiesel tersebut disebabkan adanya mandatory pencampuran BBN sebesar 10% ke solar dimulai sejak awal 2014. Sementara pada tahun ini baru dimulai Agustus.
"Kebutuhannya tergantung jumlah solar yang dibutuhkan 42 ribu per hari, belum nanti BBM non subsidi. Kalau pembangkit PLN sudah dilakukan mulai September," pungkasnya. (Pew/Ndw)