Sukses

Indonesia Kehilangan 5 Juta Petani

BPS mencatat jumlah rumah tangga petani yang dimiliki Indonesia saat ini hanya berjumlah 26,14 juta atau susut 16,32% dari Sensus 2003.

Di tengah penurunan jumlah rumah tangga yang berusaha di sektor pertanian, masyarakat yang menekuni bisnis di subsektor budidaya ikan justru meningkat. Menjamurnya petambak ikan ini terjadi akibat melonjaknya permintaan ikan laut di pasar dalam maupun luar negeri.

Kepala BPS, Suryamin menyebut, jumlah rumah tangga usaha pertanian tahun ini tercatat sebanyak 26,14 juta rumah tangga atau susut 16,32% dibanding tahun 2003 sebanyak 5,1 juta rumah tangga. Setahun sebelumnya, Indonesia tercatat masih memiliki 31,23 juta rumah tangga petani.

"Penurunan tertinggi antara 2003-2013 terjadi di subsektor hortikultura mencapai 37,40% sebesar 6,34 juta rumah tangga. Sedangkan jumlah petani rumah tangga di sebsektor kehutanan berkurang sedikit sebesar 0,04 juta rumah tangga atau 0,66%. Sektor kehutanan jadi penurunan yang terendah," terang dia saat Pengumuman Inflasi November di kantornya, Jakarta, Senin (2/12/2013).

Subsektor tanaman pangan, peternakan dan perkebunan memiliki jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak masing-masing 17,73 juta rumah tangga, 12,97 juta rumah tangga dan 12,77 juta rumah tangga.

Sedangkan subsektor budidaya ikan, Suryamin menjelaskan, terjadi peningkatan jumlah rumah tangga petani dari 0,99 juta menjadi 1,19 juta rumah tangga.

"Permintaan ikan lele maupun ikan laut lainnya cukup tinggi karena ada kebutuhan baik dari dalam maupun luar negeri. Misalnya dari rumah makan dan restoran," tuturnya.

Dia mengatakan, sepanjang Januari-Oktober, ekspor ikan dan sejenisnya bertumbuh sebesar 19%. Subsektor perikanan kegiatan penangkapan ikan memiliki rumah tangga usaha pertanian paling sedikit sebanyak 0,86 juta rumah tangga.(Fik/Shd)