Sukses

Harga Emas Kembali Tersungkur

Harga emas anjlok ke level terendah dalam lima bulan akibat tingginya keyakinan para investor bahwa The Fed akan menarik stimulus moneter

Harga emas anjlok ke level terendahnya dalam hampir lima bulan terakhir pada perdagangan Senin (Selasa pagi) akibat tingginya keyakinan para investor bahwa meningkatnya data manufaktur mengarah pada penerapan penarikan dana stimulus Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed).

Seperti dikutip dari Wall Street Journal, Selasa (3/12/2013), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari anjlok US$ 28,5 atau 2,3% menjadi US$ 1.221,9 per ounce di divisi COMEX New York Mercantile Exchange.

Standar kegiatan manufaktur AS di Institute for Supply Management menunjukkan sektor tersebut secara mengejutkan meningkat bulan lalu. Data tersebut merupakan bukti terbaru yang menunjukkan adanya pemulihan ekonomi AS. Artinya, para investor dapat terus membatasi pembelian aset seperti emas.

"Laporan manufaktur yang terbaru memberikan bukti pada The Fed bahwa ekonomi AS tengah pulih," ujar ekonom Capital Economics Amna Asaf.

Menurut dia, semakin meningkat ekonomi AS maka semakin cepat The Fed menarik stimulusnya.

Sementara itu para analis mengatakan, para investor beralih dari logam-logam mulia pada bunga pinjaman dan dolar AS. Nilai kedua aset tersebut semakin meningkat seiring cerahnya laporan manufaktur AS.

Emas tengah mengarah pada kerugian tahunan terbesarnya sejak 2000 akibat pemulihan ekonomi AS yang diprediksi memicu penarikan dana stimulus The Fed dalam waktu dekat. Kondisi tersebut meningkatkan nilai bunga dan mengurangi selera para investor terhadap emas.

"Saat ini, pasar emas tengah lesu. Saya juga tak melihat natal akan mendorong minat para investor terhadap emas. Awal yang buruk bagi emas dan perak," ungkap Wakil Presiden RBC Capital Markets George Gero.

Sejak krisis keuangan 2008, program pembelian obligasi senilai US$ 85 miliar per bulan telah menopang harga emas mengingat para investor memburu logam tersebut sebagai aset lindung dari inflasi. Namun inflasi telah mereda akibat tingginya lonjakan nilai saham AS yang mendorong para investor beralih dari emas. (Sis/Ndw)