Kebijakan moneter masih akan cenderung ketat pada 2014. Hal itu seiring defisit transaksi berjalan masih memberikan tekanan ke perekonomian Indonesia.
Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN), Chairul Tanjung menuturkan, perekonomian dunia diperkirakan relatif lebih stabil pada 2014, bahkan ada kecenderungan menguat. Meski demikian, Indonesia masih mengalami tekanan dari defisit transaksi berjalan yang masih akan terjadi .
"Ada peluang cukup besar otoritas moneter kita akan menjalankan kebijakan moneter yang cenderung ketat, BI rate tidak diturunkan. Pemerintah pun diperkirakan akan menyelaraskannya dengan kebijakan BI," ujar Chairul Tanjung, Selasa (3/12/2013).
Sementara di sisi domestik, inflasi yang diperkirakan akan semakin terkendali sebenarnya memberikan peluang kepada Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunganya ke tingkat yang lebih rendah.
Akan tetapi, bukan berarti secara otomatis ekonomi Indonesia di tahun 2014 akan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan tahun 2013.
ia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi 2014 akan cenderung lebih lambat dibandingkan laju 2013. Perekonomian Indonesia diproyeksikan 5,5%-6%.
"Pertumbuhan ekonomi 2014 tidak jauh berbeda dengan tren yang terjadi menjelang akhir tahun 2013. Ekonomi akan bergerak di kisaran 5,5% hampir sepanjang tahun 2014," jelas Chairul.
Oleh karena itu, pemerintahan baru diharapkan memiliki langkah untuk memperbaiki ekonomi.
"Pemerintahan baru akan mendapatkan keuntungan yang amat besar dari perbaikan. Akan tetapi harapan kami Indonesia tidak melupakan langkah-langkah untuk terus memperbaiki fondasi ekonominya," ujar Chairul. (Dis/Ahm)
Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN), Chairul Tanjung menuturkan, perekonomian dunia diperkirakan relatif lebih stabil pada 2014, bahkan ada kecenderungan menguat. Meski demikian, Indonesia masih mengalami tekanan dari defisit transaksi berjalan yang masih akan terjadi .
"Ada peluang cukup besar otoritas moneter kita akan menjalankan kebijakan moneter yang cenderung ketat, BI rate tidak diturunkan. Pemerintah pun diperkirakan akan menyelaraskannya dengan kebijakan BI," ujar Chairul Tanjung, Selasa (3/12/2013).
Sementara di sisi domestik, inflasi yang diperkirakan akan semakin terkendali sebenarnya memberikan peluang kepada Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunganya ke tingkat yang lebih rendah.
Akan tetapi, bukan berarti secara otomatis ekonomi Indonesia di tahun 2014 akan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan tahun 2013.
ia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi 2014 akan cenderung lebih lambat dibandingkan laju 2013. Perekonomian Indonesia diproyeksikan 5,5%-6%.
"Pertumbuhan ekonomi 2014 tidak jauh berbeda dengan tren yang terjadi menjelang akhir tahun 2013. Ekonomi akan bergerak di kisaran 5,5% hampir sepanjang tahun 2014," jelas Chairul.
Oleh karena itu, pemerintahan baru diharapkan memiliki langkah untuk memperbaiki ekonomi.
"Pemerintahan baru akan mendapatkan keuntungan yang amat besar dari perbaikan. Akan tetapi harapan kami Indonesia tidak melupakan langkah-langkah untuk terus memperbaiki fondasi ekonominya," ujar Chairul. (Dis/Ahm)