World Bank sebagai mitra Indonesia dalam membangun ekonomi mengaku tapering yang akan dilakukan, bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve merupakan salah satu kunci bagi negara-negara berkembang untuk keluar dari masalah yang dihadapi selama ini.
Managing Director dan Chief Financial Officer World Bank Group, Bertrand Badre mengungkapkan, sebelum tapering itu dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) dilakukan ini menjadi satu tantangan bagi negara-negara emerging market.
"Kita saat ini ada di ujung akhir dari sebuah krisis. Jadi emerging market akan stabil dan akan kembali tumbuh. Ini tantangan. Salah satu kunci elemennya ya tapering," ungkap Bertrand saat ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Selasa (3/12/2013).
Bertrand menambahkan, selama ini negara-negara berkembang telah mendapatkan keuntungan dengan adanya stimulus moneter yang dilakukan oleh bank sentral Amerika dalam empat hingga lima tahun belakangan.
Dengan semakin berkurangnya stimulus moneter The Fed maka perkembangan ekonomi di negara berkembang akan sangat terkena dampaknya.
Namun apabila emerging market mampu mempertahankan pertumbuhan ekinomi di tengah isu tapering, maka ke depan World Bank menilai itu akan menjadi satu masa baru dengan negara akan lebih maju dan mandiri.
Untuk itu sebagai mitra negara-negara di dunia, World Bank mengaku siap membantu negara-negara emerging market terutama Indonesia untuk keluar dari bayang-bayang isu dari negeri Paman Sam itu.
"World Bank bekerjasama dengan negara berkembang untuk membantu memberikan solusi bukan hanya dalam bentuk financial tapi juga memposisikan diri kita agar dapat memberikan lebih banyak dukungan. Kami akan membantu dengan uang dan pengetahuan," pungkas Bertrand.
Seperti yang diketahui, Bertrand Badre pagi ini bertemu dengan Menteri Keuangan Chatib Basri membahas mengenai kelanjutan dukungannya terhadap Indonesia.
Bertrand dalam pertemuannya menyampaikan secara umum membahas mengenai bagaimana solusi yang harus dihadapi Indonesia sebagai emerging market terkait isu tappering off oleh Bank Sentral AS. (Yas/Ahm)
Managing Director dan Chief Financial Officer World Bank Group, Bertrand Badre mengungkapkan, sebelum tapering itu dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) dilakukan ini menjadi satu tantangan bagi negara-negara emerging market.
"Kita saat ini ada di ujung akhir dari sebuah krisis. Jadi emerging market akan stabil dan akan kembali tumbuh. Ini tantangan. Salah satu kunci elemennya ya tapering," ungkap Bertrand saat ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Selasa (3/12/2013).
Bertrand menambahkan, selama ini negara-negara berkembang telah mendapatkan keuntungan dengan adanya stimulus moneter yang dilakukan oleh bank sentral Amerika dalam empat hingga lima tahun belakangan.
Dengan semakin berkurangnya stimulus moneter The Fed maka perkembangan ekonomi di negara berkembang akan sangat terkena dampaknya.
Namun apabila emerging market mampu mempertahankan pertumbuhan ekinomi di tengah isu tapering, maka ke depan World Bank menilai itu akan menjadi satu masa baru dengan negara akan lebih maju dan mandiri.
Untuk itu sebagai mitra negara-negara di dunia, World Bank mengaku siap membantu negara-negara emerging market terutama Indonesia untuk keluar dari bayang-bayang isu dari negeri Paman Sam itu.
"World Bank bekerjasama dengan negara berkembang untuk membantu memberikan solusi bukan hanya dalam bentuk financial tapi juga memposisikan diri kita agar dapat memberikan lebih banyak dukungan. Kami akan membantu dengan uang dan pengetahuan," pungkas Bertrand.
Seperti yang diketahui, Bertrand Badre pagi ini bertemu dengan Menteri Keuangan Chatib Basri membahas mengenai kelanjutan dukungannya terhadap Indonesia.
Bertrand dalam pertemuannya menyampaikan secara umum membahas mengenai bagaimana solusi yang harus dihadapi Indonesia sebagai emerging market terkait isu tappering off oleh Bank Sentral AS. (Yas/Ahm)