British Petroleum (BP) melakukan penyaluran dan pengambilan tenaga listrik sebesar 4 Mega Watt (MW) dari PT PLN (Persero) untuk dijual dan didistribusikan kepada masyarakat di Kabupaten Teluk Bintuni di Papua Barat.
BP Regional President Asia Pacific, William Lin mengatakan, hal ini mencerminkan niat BP untuk mendukung pembangunan ekonomi Papua Barat.
"Secara khusus, perjanjian yang ditandatangani hari ini memungkinkan kami untuk memasok tahap pertama 4 MW listrik dari kilang LNG Tangguh untuk menerangi ratusan rumah dan bisnis masyarakat di pantai Utara dan Selatan Teluk Bintuni,” kata William dalam laporan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (2/12/2013).
Menurut William, selama ini Tangguh telah bekerja keras bekerjasama dengan PLN, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) dan Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni untuk menyelesaikan instalasi infrastruktur listrik.
"Evaluasi lebih lanjut sedang dilakukan yang hasilnya akan menentukan apakah kami dapat memasok tambahan 4 MW listrik kepada PLN di masa mendatang untuk Bintuni,” ungkapnya.
Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian penyaluran dan pengambilan tenaga listrik tersebut dilakukan setelah ditandatanganinya nota kesepahaman dengan PLN pada Mei 2012, dan merupakan bagian dari rencana pengembangan LNG Tangguh.
Dalam perjanjian tersebut Tangguh akan memasok listrik ke PLN selama 20 tahun untuk daerah sekitar kilang LNG Tangguh di Teluk Bintuni.
Perjanjian tersebut ditandatangani di kantor PLN oleh William Lin, BP Regional President Asia Pacific dan Direktur Utama PLN Nur Pamudji. (Pew/Ahm)
BP Regional President Asia Pacific, William Lin mengatakan, hal ini mencerminkan niat BP untuk mendukung pembangunan ekonomi Papua Barat.
"Secara khusus, perjanjian yang ditandatangani hari ini memungkinkan kami untuk memasok tahap pertama 4 MW listrik dari kilang LNG Tangguh untuk menerangi ratusan rumah dan bisnis masyarakat di pantai Utara dan Selatan Teluk Bintuni,” kata William dalam laporan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (2/12/2013).
Menurut William, selama ini Tangguh telah bekerja keras bekerjasama dengan PLN, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) dan Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni untuk menyelesaikan instalasi infrastruktur listrik.
"Evaluasi lebih lanjut sedang dilakukan yang hasilnya akan menentukan apakah kami dapat memasok tambahan 4 MW listrik kepada PLN di masa mendatang untuk Bintuni,” ungkapnya.
Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian penyaluran dan pengambilan tenaga listrik tersebut dilakukan setelah ditandatanganinya nota kesepahaman dengan PLN pada Mei 2012, dan merupakan bagian dari rencana pengembangan LNG Tangguh.
Dalam perjanjian tersebut Tangguh akan memasok listrik ke PLN selama 20 tahun untuk daerah sekitar kilang LNG Tangguh di Teluk Bintuni.
Perjanjian tersebut ditandatangani di kantor PLN oleh William Lin, BP Regional President Asia Pacific dan Direktur Utama PLN Nur Pamudji. (Pew/Ahm)