Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 mendatang, pelaku usaha kecil seperti industri kecil menengah (IKM) harus mampu mempersiapkan diri menghadapi persaingan dengan produk-produk sejenis yang berasal dari negara sesama anggota ASEAN.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi DKI Jakarta, Edi Kutandi mengatakan, IKM ini seharusnya bisa menjadi andalan industri dalam negeri mengingat jumlah industri kreatif ini terhitung banyak dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Target tahun depan, kita menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN, industri kreatif menjadi andalan kita dan ini banyak," ujarnya di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2013).
Dia menjelaskan, untuk menghadapi MEA ini yang perlu dipersiapkan oleh IKM bukan hanya soal kualitas produk tetapi juga sumber daya manusia (SDM) dari industri itu sendiri.
"Target kita makin ke depan harus lebih giat, bukan hanya dari produk, kualitas tapi juga dari SDM terutama. Bagaimana mereka menyiapkan diri di dalam program-program industri kecil menengah," lanjutnya.
Namun diakui Edi, saat ini IKM masih terkendala pada permodalan sehingga menghambat perkembangan IKM tersebut.
"Ini agak klise jika kita bicara masalah permodalan. Pemprov DKI sudah mulai memikirkan bagaimana pembinaan IKM mendapatkan suatu modal, ada penjamin daerah. Kita akan melakukan sinergi antara Kadin dengan pemerintah," ujar Edi.
Selain terkendala pada permodalan, menurut Edi, para pelaku IKM ini juga mengalami kendala pada fasilitas penunjang seperti tempat produksi sehingga pemerintah daerah diharapkan juga bisa membantu dalam hal ini.
"Kendala juga pada tempat, karena kita harus memberikan fasilitas mereka yang tidak membayar ya, karena IKM kan punya kemampuan yang sangat terbatas, sehingga perlu fasilitas-fasilitas yang lebih kuat, tetapi selama ini dukungan luar biasa dari pemerintah," tandasnya. (Dny/Ahm)
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi DKI Jakarta, Edi Kutandi mengatakan, IKM ini seharusnya bisa menjadi andalan industri dalam negeri mengingat jumlah industri kreatif ini terhitung banyak dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Target tahun depan, kita menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN, industri kreatif menjadi andalan kita dan ini banyak," ujarnya di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2013).
Dia menjelaskan, untuk menghadapi MEA ini yang perlu dipersiapkan oleh IKM bukan hanya soal kualitas produk tetapi juga sumber daya manusia (SDM) dari industri itu sendiri.
"Target kita makin ke depan harus lebih giat, bukan hanya dari produk, kualitas tapi juga dari SDM terutama. Bagaimana mereka menyiapkan diri di dalam program-program industri kecil menengah," lanjutnya.
Namun diakui Edi, saat ini IKM masih terkendala pada permodalan sehingga menghambat perkembangan IKM tersebut.
"Ini agak klise jika kita bicara masalah permodalan. Pemprov DKI sudah mulai memikirkan bagaimana pembinaan IKM mendapatkan suatu modal, ada penjamin daerah. Kita akan melakukan sinergi antara Kadin dengan pemerintah," ujar Edi.
Selain terkendala pada permodalan, menurut Edi, para pelaku IKM ini juga mengalami kendala pada fasilitas penunjang seperti tempat produksi sehingga pemerintah daerah diharapkan juga bisa membantu dalam hal ini.
"Kendala juga pada tempat, karena kita harus memberikan fasilitas mereka yang tidak membayar ya, karena IKM kan punya kemampuan yang sangat terbatas, sehingga perlu fasilitas-fasilitas yang lebih kuat, tetapi selama ini dukungan luar biasa dari pemerintah," tandasnya. (Dny/Ahm)