Sukses

5 Cara Tak Lazim Cetak Uang dengan `Menjual Diri`

Di sebagian negara, mendapatkan uang secara instan lazim dilakukan penduduknya. Apa saja yang mereka lakukan?

Bagi Anda yang memerlukan uang dalam waktu cepat, tak perlu khawatir, tanpa bekerja kerja Anda masih bisa menghasilkannya. Di sebagian negara, membantu sejumlah kegiatan medis dapat menjadi cara ampuh untuk mencetak banyak uang.

Seperti dikutip dari Business Insider, Selasa (3/12/2013), tak hanya menguntungkan diri sendiri, dengan menggunakan cara tersebut Anda juga bisa menyelamatkan nyawa orang lain. Salah satu diantaranya adalah lewat kegiatan menyumbangkan darah bagi sesama yang memerlukan dengan imbalan sejumlah dana.

Selain itu, melibatkan diri dalam sejumlah penelitian kesehatan juga dapat menambah uang ke kantong Anda.

Berikut adalah lima cara tak lazim mencetak uang dengan memanfaatkan tubuh sendiri yang banyak ditemukan di sejumlah negara di dunia:

1. Menjual plasma darah

Bayaran untuk sekali donor: US$ 20 (Rp 237 ribu)-US$ 50 (Rp 594.400)

Plasma merupakan komponen terbesar dalam darah manusia. Bagian tersebut berbentuk cairan yang sebagian besar mengandung air. Tak hanya itu, plasma darah juga terdiri dari enzim, antibodi, dan sejumlah protein lainnya.

Plasma digunakan untuk terapi sebagai tindakan penyembuhan bagi orang-orang yang memiliki kelainan darah hingga korban kebakaran. Selama mendonorkan plasma, setelah darah diambil, secara otomatis sebuah mesin memisahkan plasma dari komponen darah lainnya.

Jumlah plasma yang didonorkan menentukan bayaran bagi si pendonor. Meski demikian, rata-rata pendonor plasma darah menerima bayaran dengan kisaran US$ 20-US$ 50 setiap kali mendonorkan plasmanya. Untuk melakukannya, carilah pusat donor darah yang berlisensi dan bersertifikat.

2. Mendonorkan sel telur dan sperma

Bayaran untuk setiap pendonoran sel telur: US$ 5.000 (Rp 59,4 juta)-US$ 10.000 (Rp 118,8 juta)

Bayaran untuk setiap pendonoran sperma: US$ 30 (Rp 356.000)-US$ 200 (Rp 2,3 juta)

Donasi sel telur dapat membuat wanita mandul dapat hamil dengan menggunakan sel telur dari perempuan lain. Di Amerika Serikat (AS), penjualan sel telur dilakukan dengan kisaran harga US$ 5.000-US$ 10.000.

Selama siklus pendonoran sel telur berlangsung, para pasien disuntik dengan obat kesburuhan sehingga indung telur menghasilkan telur yang lebih dewasa dan sehat.Perempuan yang memenuhi syarat umumnya berusia antara 21 dan 35.

Prosedur pengambilan telur yang sebenarnya menelan waktu sekitar 20 menit, tetapi butuh beberapa hari untuk pemulihan. Sebelum mendaftar, para penderita donor harus menyetujui setiap risiko yang diberikan.

Tak hanya wanita, para pria dapat menyumbangkan spermanya. Namun bayarannya lebih rendah dari sel telur wanita, harganya berkisar antara US$ 30 hingga US$ 200.

3. Berbaring di atas tempat tidur selama 70 hari berturut-turut

Jumlah upah: US$ 18 ribu atau setara Rp 213,9 juta

NASA akan membayar Anda untuk berbaring di atas tempat tidur selama 70 hari, 24 jam dalam sehari untuk menstimulasi perubahan pada tubuh astronot selama berada di luar angkasa.

Jika Anda pikir pekerjaan itu terdengar seperti tugas yang mudah, perlu diingat bahwa panitia seleksi mencari sejumlah partisipan dengan ciri-ciri fisik dan psikologis yang menyerupai astronot sebenarnya.

Seorang ilmuwan senior, Roni Cromwell mengatakan, pihaknya ingin memastikan telah memilih orang-orang yang secara mental siap untuk menghabiskan 70 hari di atas tempat tidur. Tentu saja tak semua orang dapat nyaman dan bertahan.

4. Mengikuti uji coba medis

Jumlah upah: Bervariasi tergantung program yang diikuti

National Institute for Health di AS menjalankan pencarian data lewat situs resmi negara ClincalTrials.gov untuk mencari sejumlah orang yang hendak menjadi pasien uji coba penelitian medis.

Para partisipan diminta untuk meminum sejumlah produk kesehatan seperti obat-obatan untuk menahan tekanan darah atau menjadi bagian dari penelitian penyembuhan penyakit.

Orang-orang tersebut pada umumnya di bayar karena telah mengikuti uji coba kilinis yang notabene berisiko besar. Kompensasi yang diberikan tergantung pada tingkat risiko dan waktu yang dihabiskan untuk menjalani uji coba medis tersebut.

5. Menjadi peserta penelitian psikologi

Jumlah upah: Bervariasi tergantung program yang diikuti

Para partisipan dibayar untuk terlibat dalam sejumlah studi psikologi. Penelitian tersebut mencakup pengamatan perilaku dan fungsi otak. Meski begitu, risiko menjadi peserta studi jauh lebih rendah dan waktu yang dihabiskan pun lebih singkat dibandingkan penelitian lainnya. (Sis/Shd)