Peru ingin membuka Kantor Perdagangan Luar Negeri Peru atau Oficinas Comerciales del Peru en el Exterior (OCEX) di Indonesia. Pembukaan kantor perdagangan itu untuk memperat dan meningkatkan hubungan perdagangan Peru Indonesia.
"Kami menyambut baik rencana pembukaan kantor perdagangan Peru di Indonesia. Kami akan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri RI untuk membantu menindaklanjuti hal ini," ujar Menteri Perdagangan Indonesia Gita Wirjawan.
Untuk membuka kantor perdagangan Peru, Menteri Perdagangan dan Pariwisata Peru Magali Blanca Silva Velarde Alvarez meminta rekomendasi kepada Menteri Gita Wirjawan mengenai lokasi tepat untuk membuka kantor perdagangan Peru seperti di Jakarta, dan Sumatra.
Menteri Perdagangan dan Pariwista Peru Magali Blanca Silva Velarde Alvarez dan Menteri Perdagangan Indonesia Gita Wirjawan melakukan pertemuan perdagangan bilateral di sela-sela pertemuan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) WTO ke-9 di Bali, pada Selasa (3/12/2013).
Dalam pertemuan itu, Menteri Perdagangan Peru Magali Blanca Silva mengajak Indonesia untuk segera memulai peningkatan kerja sama di sektor perdagangan dalam kerangka Indonesia-Peru Preferential Tariff Agreement (IP-PTA).
Gita menuturkan pun kesepakatan rencana perundingan IP PTA itu akan diluncurkan oleh kedua menteri Perdagangan terkait dan disaksikan kepala negara masing-masing di sela-sela kunjungan Presiden ke Lima.
"Indonesia saat ini tengah menyiapkan tim teknis untuk joint study group Indonesia Peru-PTA," tutur Gita, seperti dikutip dalam keterangannya, Rabu (4/12/2013).
Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional, Iman Pambagyo menambahkan, tim teknis itu akan mengkaji beberapa fokus produk yang akan dikembangkan kerja samanya dan sektor pendukung untuk kelancaran arus barang.
Dalam kurun waktu enam bulan diharapkan, study group IP PTA akan diselesaikan oleh tim itu, dan disampaikan ke masing-masing pimpinan Kementerian Perdagangan kedua negara.
Gita menambahkan, kedua negara memiliki banyak kesamaan yang dapat ditingkatkan kerja samanya seperti produk kerajinan tangan, pertanian, rotan, kayu, tekstil dan industri.
Sebagai informasi, Perdagangan Indonesia-Peru sejak lima tahun terakhir meningkat cukup tajam sebesar 33,4%. Periode Januari-Oktober 2013 total perdagangan mencapai US$ 202,8 juta. Sementara itu, pada 2012, total perdagangan Indonesia-Peru mencapai US$ 232,8 juta.
Perkembangan ekspor Indonesia ke Peru meningkat sebesar 41,5% sejak 2008-2012. Ekspor Indonesia ke Peru mencapai US$ 160 juta pada 2012, sedangkan periode Januari-Oktober 2013 tercatat mencapai US$ 155,2 juta.
Impor Indonesia dari Peru meningkat sebesar 18,9% dalam kurun waktu 2008-2012. Impor itu mencapai US$ 72,8 juta, sedangkan periode Januari-Oktober 2013 tercatat sebesar US$ 47,6 juta. (Ahm)
(Ahm)
"Kami menyambut baik rencana pembukaan kantor perdagangan Peru di Indonesia. Kami akan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri RI untuk membantu menindaklanjuti hal ini," ujar Menteri Perdagangan Indonesia Gita Wirjawan.
Untuk membuka kantor perdagangan Peru, Menteri Perdagangan dan Pariwisata Peru Magali Blanca Silva Velarde Alvarez meminta rekomendasi kepada Menteri Gita Wirjawan mengenai lokasi tepat untuk membuka kantor perdagangan Peru seperti di Jakarta, dan Sumatra.
Menteri Perdagangan dan Pariwista Peru Magali Blanca Silva Velarde Alvarez dan Menteri Perdagangan Indonesia Gita Wirjawan melakukan pertemuan perdagangan bilateral di sela-sela pertemuan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) WTO ke-9 di Bali, pada Selasa (3/12/2013).
Dalam pertemuan itu, Menteri Perdagangan Peru Magali Blanca Silva mengajak Indonesia untuk segera memulai peningkatan kerja sama di sektor perdagangan dalam kerangka Indonesia-Peru Preferential Tariff Agreement (IP-PTA).
Gita menuturkan pun kesepakatan rencana perundingan IP PTA itu akan diluncurkan oleh kedua menteri Perdagangan terkait dan disaksikan kepala negara masing-masing di sela-sela kunjungan Presiden ke Lima.
"Indonesia saat ini tengah menyiapkan tim teknis untuk joint study group Indonesia Peru-PTA," tutur Gita, seperti dikutip dalam keterangannya, Rabu (4/12/2013).
Dirjen Kerja Sama Perdagangan Internasional, Iman Pambagyo menambahkan, tim teknis itu akan mengkaji beberapa fokus produk yang akan dikembangkan kerja samanya dan sektor pendukung untuk kelancaran arus barang.
Dalam kurun waktu enam bulan diharapkan, study group IP PTA akan diselesaikan oleh tim itu, dan disampaikan ke masing-masing pimpinan Kementerian Perdagangan kedua negara.
Gita menambahkan, kedua negara memiliki banyak kesamaan yang dapat ditingkatkan kerja samanya seperti produk kerajinan tangan, pertanian, rotan, kayu, tekstil dan industri.
Sebagai informasi, Perdagangan Indonesia-Peru sejak lima tahun terakhir meningkat cukup tajam sebesar 33,4%. Periode Januari-Oktober 2013 total perdagangan mencapai US$ 202,8 juta. Sementara itu, pada 2012, total perdagangan Indonesia-Peru mencapai US$ 232,8 juta.
Perkembangan ekspor Indonesia ke Peru meningkat sebesar 41,5% sejak 2008-2012. Ekspor Indonesia ke Peru mencapai US$ 160 juta pada 2012, sedangkan periode Januari-Oktober 2013 tercatat mencapai US$ 155,2 juta.
Impor Indonesia dari Peru meningkat sebesar 18,9% dalam kurun waktu 2008-2012. Impor itu mencapai US$ 72,8 juta, sedangkan periode Januari-Oktober 2013 tercatat sebesar US$ 47,6 juta. (Ahm)
(Ahm)