Pemasangan Radio Frequency Identification (RFID) yang merupakan alat pemantau konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada kendaraan mewah ditanggapi negatif Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Namun Pertamina sebagai tim pelaksana menilai mobil mewah harus masuk dalam program pemasangan RFID
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya beralasan, tujuan pemasangaan Sistem Monitoring Pengendalian Bahan Bakar Minyak (SMPBBM) lewat alat RFID pada mobil mewah agar perusahaan bisa memastikan bahwa penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi bisa tepat sasaran.
"Mobil-mobil itu nanti akan kami pasang RFID, tapi untuk nge-blok, termasuk mobil masyarakat yang Mercedez atau BMW," kata Hanung, di kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (4/12/2013)
Dengan terpasangnya alat pendeteksi konsumsi BBM berupa RFID Tag di mobil mewah, Pertamina berharap bisa memblokir BBM bersubsidi masuk ke tangki mobil mewah dari nozzel dispanser Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU).
"Saya rasa mereka nggak akan isi (BBM Subsidi), akan rusak mesinnya kalau pakai premiumnya," ungkapnya.
Selain mobil mewah, Pertamina juga bakal tetap memasang RFID pada sejumlah kendaraan yang memang telah dilarang mengonsumsi BBM bersubsidi. Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 1/2013 menyebutkan kendaran yang dilarang membeli BBM bersubsidi adalah mobil pemerintah, mobil BUMN, mobil sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan.
"Kaya mobil dinas Pertamina, sudah dipasang semuanya, tapi diblok. Begitu dia mengisi premium, nggak bisa," pungkasnya. (Pew/Shd)
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya beralasan, tujuan pemasangaan Sistem Monitoring Pengendalian Bahan Bakar Minyak (SMPBBM) lewat alat RFID pada mobil mewah agar perusahaan bisa memastikan bahwa penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi bisa tepat sasaran.
"Mobil-mobil itu nanti akan kami pasang RFID, tapi untuk nge-blok, termasuk mobil masyarakat yang Mercedez atau BMW," kata Hanung, di kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (4/12/2013)
Dengan terpasangnya alat pendeteksi konsumsi BBM berupa RFID Tag di mobil mewah, Pertamina berharap bisa memblokir BBM bersubsidi masuk ke tangki mobil mewah dari nozzel dispanser Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU).
"Saya rasa mereka nggak akan isi (BBM Subsidi), akan rusak mesinnya kalau pakai premiumnya," ungkapnya.
Selain mobil mewah, Pertamina juga bakal tetap memasang RFID pada sejumlah kendaraan yang memang telah dilarang mengonsumsi BBM bersubsidi. Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 1/2013 menyebutkan kendaran yang dilarang membeli BBM bersubsidi adalah mobil pemerintah, mobil BUMN, mobil sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan.
"Kaya mobil dinas Pertamina, sudah dipasang semuanya, tapi diblok. Begitu dia mengisi premium, nggak bisa," pungkasnya. (Pew/Shd)