Jika pemerintah menyerahkan blok Mahakam ke Pertamina dari Total, maka Pertamina akan naik kelas.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengatakan, jika blok yang akan habis masa kontraknya pada 2017 diserahkan ke Pertamina, maka akan menunjukan kekuatan Pertamina dalam mengelola blok offshore.
"Kalau megang blok Mahakam Pertamina naik kelas, selama ini megang on shore," kata Karen di gedung DPR, Jakarta, Kamis (5/12/2013).
Advertisement
Karen mambahkan, jika perusahaan energi plat merah tersebut diamanatkan mengoperasikan blok yang terletak di Kalimantan Timur tersebut, maka Pertamina akan naik tingkat dan bisa mengelola blok besar lain.
"Kalau bisa Mahakam, bisa Masela, bisa Masela berarti bisa Natuna, karena aset yang besar saat ini ya Natuna," ungkapnya.
Ditempat yang sama, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, perusahaan BUMN saat ini sudah mendapat prioritas dalam perpanjang kontrak blok migas yang sudah habis masanya.
"Prioritas BUMN di bidang migas Pertamina dapat opsi nomer satu," ungkapnya.
Hal tersebut sudah terbukti dengan diserahkannya blok Siak dari PT Chevron Pacific Indonesie, ke Pertamina. Selain itu Jero membuka lebar pintu kerja sama jika ada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ingin berpartisipasi mengelola blok migas.
"Siak dan Kampar, BUMD sangat dibuka kalau ada swasta nasional mau ikut silakan b to b (business to business) dengan Pertamina. Sepanjang Pertamina sanggup kita berikan harus diprioritaskan Pertamina, BUMD mau ikut ya monggo berapa persen mampunya silakan setor saham," pungkasnya. (Pew/Igw)