Sukses

Shell Diminta Bantu Ubah Konsumsi BBM Kapal jadi BBG

Perusahaan Migas asal Belanda, Royal Dutch Shell Plc menyatakan komitmennya meningkatkan investasi di Indonesia hingga US$ 25 miliar.

Perusahaan minyak dan gas asal Belanda, Royal Dutch Shell Plc, berkomitmen meningkatkan investasinya di Indonesia hingga US$ 25 miliar atau sekitar Rp 270 triliun.  Dalam penambahan investasi ini sudah disepakati US$ 5 miliar dollar AS untuk blok migas di Masella, Maluku.

Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengatakan, Shell memandang Indonesia memiliki stabilitas politik dan potensi yang luar biasa. Hal ini pula yang menjadi alasan Shell sengaja berkunjung ke kantor Presiden Susilo Bambang Yudhoyono guna menyatakan keinginannya meningkatkan kerja sama.

"Oleh karenanya mengapa Shell hari ini datang ke Presiden dan menginginkan bahwa kerja sama dapat ditingkatkan di kemudian hari,” kata Firmanzah, seperti yang dikutip dalam situs resmi Sekretariat Kabinet, di jakarta, Minggu (8/12/2013).

Firmanzah menambahkan, CEO Shell juga memandang industri Migas merupakan sektor usaha strategis di tengah prospek ekonomi dunia yang akan membaik pada 2014.

Sementara Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menjelaskan, Shell akan meningkatkan investasi di Indonesia. Yang sudah disepakati adalah US$ 5 miliar untuk mengembangkan blok Masella.

"Itu akan berkembang lagi, diperkirakan Shell akan investasi sampai US$ 25 miliar. Mereka confidence untuk meneruskan investasi di Indonesia,” tutur Jero.

Menurutnya, Shell mempunyai teknologi yang sekarang dibutuhkan dunia migas Indonesia, yaitu mengubah mesin kapal laut yang tadinya diesel dikonversi menjadi gas. Tehnolohi ini bisa diadopsi pada dunia migas Indonesia.

CEO Shell baru akan dibentuk tim, untuk membantu Indonesia mengambil teknologi yang mereka punya, sehingga nanti kapal-kapal kita secara bertahan tapi masif untuk diubah menjadi gas.

“Bayangkan kita punya ribuan kapal besar, kecil dan sedang itu diubah teknologinya dari diesel menjadi gas. Itu akan dahsyat sekali efeknya,”pungkasnya.

CEO Royal Dutch Shell Plc Peter Voser dan CEO Designate Royal Dutch Shell Plc Ben Van Beurden melakukan pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung R. Soebijanto, Gedung Akademi Angkatan Laut (AAL) Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (7/12) siang. Dalam kesempatan itu, Peter Voser berpamitan kepada Presiden SBY karena posisinya akan digantikan oleh CEO Shell yang baru Ben Van Beurden.(Pew/Shd)