Mendekati perayaan tahun baru, ada satu bahan baku makanan yang selalu laris manis diserbu masyarakat sebagai pangan camilan, yakni jagung.
Menurut penuturan Yati (46), penjual sayuran di Pasar PD Jaya Mampang, Jakarta Selatan, kenaikan permintaan jagung menjelang perayaan pergantian tahun sudah menjadi tradisi.
"Karena kan biasanya pada tahun baru orang selain bakar sate ayam, juga bikin jagung bakar," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (9/12/2013).
Kenaikan permintaan ini mendorong pedagang menambah stok dan membuat harga jagung naik dibandingkan hari biasanya.
Suparmi (52), penjual sayuran di pasar yang sama mengatakan, untuk mengantisipasi perayaan tahun baru, dirinya akan menambah pasokan jagung manis dari 20 kilogram (kg) per hari menjadi 50 kg per hari.
"Biasanya memang banyak yang beli, kalau dari tahun-tahun yang lalu saya sediakan jagungnya lebih dari hari biasa, ya paling 50 kg," ungkap dia.
Namun dia memastikan meski permintaan naik tidak akan ada kenaikan harga jagung yang terlampau tinggi . "Naiknya paling Rp 500-Rp 1.000 per kg, nggak banyak, jadi untungnya juga nggak banyak, biasa saja," tandas dia. (Dny/Nrm)
Menurut penuturan Yati (46), penjual sayuran di Pasar PD Jaya Mampang, Jakarta Selatan, kenaikan permintaan jagung menjelang perayaan pergantian tahun sudah menjadi tradisi.
"Karena kan biasanya pada tahun baru orang selain bakar sate ayam, juga bikin jagung bakar," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (9/12/2013).
Kenaikan permintaan ini mendorong pedagang menambah stok dan membuat harga jagung naik dibandingkan hari biasanya.
Suparmi (52), penjual sayuran di pasar yang sama mengatakan, untuk mengantisipasi perayaan tahun baru, dirinya akan menambah pasokan jagung manis dari 20 kilogram (kg) per hari menjadi 50 kg per hari.
"Biasanya memang banyak yang beli, kalau dari tahun-tahun yang lalu saya sediakan jagungnya lebih dari hari biasa, ya paling 50 kg," ungkap dia.
Namun dia memastikan meski permintaan naik tidak akan ada kenaikan harga jagung yang terlampau tinggi . "Naiknya paling Rp 500-Rp 1.000 per kg, nggak banyak, jadi untungnya juga nggak banyak, biasa saja," tandas dia. (Dny/Nrm)