Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengapresiasi peran Menteri Perindustrian MS Hidayat dan Menteri Keuangan Chatib Basri yang telah membawa PT Indonesia Asahan Aluminium/ Inalum menjadi milik Indonesia.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada pak Hidayat sebagai Ketua Tim Perumusan, tanpa merusak hubungan antara investor asing dengan kita dan juga saya ucapkan terima kasih kepada pak Chatib yang sudah meneliti sebaik mungkin terkait harga PT Inalum," ujar Menteri BUMN, Dahlan Iskan, ketika ditemui usai acara signing agreement perjanjian pengakhiran master agreement proyek Asahan dan pengalihan atas seluruh saham di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (9/12/2013).
Dahlan menjelaskan, PT Inalum yang kembali ke tangan Indonesia, diharapkan kinerja binisnya dapat lebih baik ke depan khususnya bagi Indonesia. Hal itu karena, Inalum juga sudah menyumbang listrik sebanyak 150 Mega Watt (MW) untuk wilayah Sumatra Utara. Sehingga krisis listrik yang terjadi di Sumatra Utara bisa diminimalisir sebaik mungkin.
"Mereka punya aset yang bagus, sudah 30 tahun lamanya di sini peralatannya masih sangat bagus dan masih digunakan. Aset industri di sana juga perawatannya masih bagus, untuk itu saya mengucapkan juga kepada pihak NAA," tegas Dahlan.
Selain itu, ia mengungkapkan, PT Inalum juga akan meningkatkan kapasitas pembangkit listrik yang lebih tinggi lagi dengan membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) untuk ke depannya. Dengan dibangunnya PLTU, maka listrik yang didapatkan bisa lebih tinggi lagi.
"Kita akan buat PLTU di sana, kalau PLTA tidak kencang. Dengan adanya PLTU bisa membantu listrik yang ada di Medan," ujar Dahlan. (Dis/Ahm)
"Saya mengucapkan terima kasih kepada pak Hidayat sebagai Ketua Tim Perumusan, tanpa merusak hubungan antara investor asing dengan kita dan juga saya ucapkan terima kasih kepada pak Chatib yang sudah meneliti sebaik mungkin terkait harga PT Inalum," ujar Menteri BUMN, Dahlan Iskan, ketika ditemui usai acara signing agreement perjanjian pengakhiran master agreement proyek Asahan dan pengalihan atas seluruh saham di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (9/12/2013).
Dahlan menjelaskan, PT Inalum yang kembali ke tangan Indonesia, diharapkan kinerja binisnya dapat lebih baik ke depan khususnya bagi Indonesia. Hal itu karena, Inalum juga sudah menyumbang listrik sebanyak 150 Mega Watt (MW) untuk wilayah Sumatra Utara. Sehingga krisis listrik yang terjadi di Sumatra Utara bisa diminimalisir sebaik mungkin.
"Mereka punya aset yang bagus, sudah 30 tahun lamanya di sini peralatannya masih sangat bagus dan masih digunakan. Aset industri di sana juga perawatannya masih bagus, untuk itu saya mengucapkan juga kepada pihak NAA," tegas Dahlan.
Selain itu, ia mengungkapkan, PT Inalum juga akan meningkatkan kapasitas pembangkit listrik yang lebih tinggi lagi dengan membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) untuk ke depannya. Dengan dibangunnya PLTU, maka listrik yang didapatkan bisa lebih tinggi lagi.
"Kita akan buat PLTU di sana, kalau PLTA tidak kencang. Dengan adanya PLTU bisa membantu listrik yang ada di Medan," ujar Dahlan. (Dis/Ahm)