Sukses

Dahlan Serahkan ke PT KAI Jika Ingin Menuntut Pertamina

Menteri BUMN Dahlan Iskan mendesak pembangunan jalur bawah tanah di perlintasan kereta api guna mencegah munculnya lagi korban jiwa.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengharapkan pembangunan jalur bawah tanah (underpass) di setiap perlintasan kereta api. Usul itu disampaikan mengingat persimpangan kereta api seringkali menjadi lokasi terjadinya kecelakaan.

"Saya sangat prihatin atas kecelakaan yang terjadi di Bintaro, untuk itu kami harapkan ada pembangunan underpas di perlintasan sebidang kereta api, agar tidak terjadi kecelakaan yang terus menerus," ujar Dahlan ketika ditemui usai acara Perjanjian Pengakhiran master Agreement Proyek Asahan dan Pengalihan atas Seluruh Saham Inalum di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (9/12/2013).

Dahlan memperkirakan, pembangunan underpass di perlintasan kereta api akan membuat daerah-daerah yang sering menjadi lokasi kecelakaan kereta bisa diminimalisasi. Lebih jauh, jalur bawah tanah ini bisa menghindari jatuhnya korban jiwa lebih banyak lagi.

"Pembangunan underpass harus dibuat, itu sangatlah penting," tegasnya.

Disinggung kemungkinan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menuntut PT Pertamina (Persero) terkait insiden kecelakaan tersebut, ia mengatakan, keputusan sepenuhnya diserahkan pada perusahaan. "Terserah Dirut PT KAI saja mau menuntut Pertamina," ujarnya.

Seperti diketahui, Truk B 9265 SEH yang mengangkut BBM berkapasitas 24 kiloliter dihantam kereta jurusan Serpong-Tanah Abang di perlintasan kereta Pondok Betung, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2013). Lokasi tepatnya berada 200 meter dari titik tabrakan 2 kereta yang dikenal dengan sebutan 'Tragedi Bintaro'.

Insiden yang terjadi sekitar pukul 11.30 WIB itu berawal saat truk yang datang dari arah Tanah Kusir menuju Pondok Aren menerobos palang pintu perlintasan. Kereta yang datang dari arah Serpong menuju Tanah Abang pun langsung menghantam bagian sebelah kiri truk hingga terseret 20 meter.(Dis/Shd)