Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan menilai Indonesia mendapat bonus demografi dengan memiliki banyak penduduk usia produktif. Hal ini pun mengalahkan Eropa, Amerika Utara, Asia Timur dan Australia.
"Saat ini Indonesia sedang menikmati apa yang disebut dengan bonus demografi," kata Karen Agustiawan, di Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Saat ini, 60% penduduk Indonesia berusia di bawah 30 tahun. Usia dalam level sangat muda, produktif dan segar. Kondisi ini diperkirakan akan terus memuncak sampai 2025.
"Sementara kita lihat di Eropa, Amerika Utara, Asia Timur dan Australia, negara di kawasan tersebut justru akan jadi aging country. Karena sebagian besar penduduknya akan masuk usia lanjut," tutur Karen.
Selain itu, menurut dia, Indonesia memiliki kekuatan, bisa bertahan meski digoncang berbagai isu domestik dan di tengah krisis ekonomi global. Selain itu, selama 3 tahun terakhir negara ini mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi sebesar 6 %.
Jika tingkat pertumbuhan ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan, Karen mengungkapkan, sejumlah analis memprediksi Indonesia akan menempati urutan ke-7 negara terbesar pada 2030. "Maka wajar indonesia saat ini masuk jadi top 10 emerging countries," tegas dia.
Lebih lanjut Karen menilai dengan melimpahnya kekayaan alam yang dimiliki, Indonesia seharusnya sudah bisa tinggal landas ke kancah Internasional.
Hal tersebut sejalan dengan tema ulang tahun Pertamina yang tepat jatuh pada hari ini yaitu "Ayo Indonesia Mendunia". Tema tersebut merupakan harapan serta impian untuk menyaksikan bangsa Indonesia berdiri sejajar dengan negara-negara maju di dunia.
Menurut dia, harapan tersebut tentunya bukan tanpa dasar, berbagai pencapaian dan pengembangan yang terjadi di negara ini beberapa tahun terakhir telah menunjukkan, bahwa Indonesia mulai berada di jalur pembangunan yang benar.
Indonesia dikaruniai dengan kekayaan yang dimiliki seperti emas, batubara bauksit, nikel dan berbagai hasil tambang yang melimpah. "Karakteristik geografis yang dimiliki juga memungkinkan komunitas agraris memberikan hasil maksimal," tuturnya.
Untuk di sektor energi, meskipun minyak dan gas bumi sudah tidak lagi menjadi primadona, Indonesia memiliki potensi geothermal terbesar di dunia. "Sumber daya terbesar yang dimiliki Indonesia," pungkasnya. (Pew/Nrm)
"Saat ini Indonesia sedang menikmati apa yang disebut dengan bonus demografi," kata Karen Agustiawan, di Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Saat ini, 60% penduduk Indonesia berusia di bawah 30 tahun. Usia dalam level sangat muda, produktif dan segar. Kondisi ini diperkirakan akan terus memuncak sampai 2025.
"Sementara kita lihat di Eropa, Amerika Utara, Asia Timur dan Australia, negara di kawasan tersebut justru akan jadi aging country. Karena sebagian besar penduduknya akan masuk usia lanjut," tutur Karen.
Selain itu, menurut dia, Indonesia memiliki kekuatan, bisa bertahan meski digoncang berbagai isu domestik dan di tengah krisis ekonomi global. Selain itu, selama 3 tahun terakhir negara ini mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi sebesar 6 %.
Jika tingkat pertumbuhan ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan, Karen mengungkapkan, sejumlah analis memprediksi Indonesia akan menempati urutan ke-7 negara terbesar pada 2030. "Maka wajar indonesia saat ini masuk jadi top 10 emerging countries," tegas dia.
Lebih lanjut Karen menilai dengan melimpahnya kekayaan alam yang dimiliki, Indonesia seharusnya sudah bisa tinggal landas ke kancah Internasional.
Hal tersebut sejalan dengan tema ulang tahun Pertamina yang tepat jatuh pada hari ini yaitu "Ayo Indonesia Mendunia". Tema tersebut merupakan harapan serta impian untuk menyaksikan bangsa Indonesia berdiri sejajar dengan negara-negara maju di dunia.
Menurut dia, harapan tersebut tentunya bukan tanpa dasar, berbagai pencapaian dan pengembangan yang terjadi di negara ini beberapa tahun terakhir telah menunjukkan, bahwa Indonesia mulai berada di jalur pembangunan yang benar.
Indonesia dikaruniai dengan kekayaan yang dimiliki seperti emas, batubara bauksit, nikel dan berbagai hasil tambang yang melimpah. "Karakteristik geografis yang dimiliki juga memungkinkan komunitas agraris memberikan hasil maksimal," tuturnya.
Untuk di sektor energi, meskipun minyak dan gas bumi sudah tidak lagi menjadi primadona, Indonesia memiliki potensi geothermal terbesar di dunia. "Sumber daya terbesar yang dimiliki Indonesia," pungkasnya. (Pew/Nrm)